
Badung, suryadewata.com
Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 45 Bali Prof Wayan Windia mengutamakan penemuan komunitas yang setia kepada empat landasan negara untuk membasmi radikalisme.
Upaya itu dalam mempertahankan Pancasila, Undang-Undang 1945 (UUD 1945), Negara Kesatuan Republik Indinesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika.
Hal itu disampaikan ketika Musyawarah Daerah (Musda) Korps Menwa Indonesia (KMI) Provinsi Bali di Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Sabtu (9/2).
Ia juga menjelaskan ancaman terhadap gerakan radikal masih ada dari jaman perjuangan kemerdekaan sampai gerakan-gerakan bawah tanah.
Untuk itu, gerakan itu yang patut diwaspadai yang dapat merusak nasionalisme dan patriotisme bangsa.
Oleh karena, gerakan yang tidak berlandaskan empat pilar kebangsaan tidak sesuai dengan bangsa Indonesia.
“Banyak sekte yang ada di Indonesia tetapi tidak semua cocok diterapkan, banyak gerakan yang mengarah ke hal negatif,” ungkapnya.
Dengan demikian anak muda harus terus berkembang, tetapi hendaknya memahami kemerdekaan didasari dengan tetesan darah.
Sementara itu, Kepala Staf Korem (Kasrem) 163/Wira Satya Letkol Kav Jacob Janes Patty mengharapkan, generasi muda muda harus ingat kembali sejarah dari jaman perjuangan.
Saat ini melanjutkan perjuangan tersebut dengan membina karakter anak muda dalam mengisi pembangunan dan menghancurkan paham radikal yang menjadi tanggung jawab bersama.
Wawasan kebangsaan harus terus digemakan, generasi muda sebagai anak yang terdidik dengan fisik yang kuat akan sanggup berjuang dalam pembangunan NKRI. (ART).
No Comment