SuryaDewata | Jembrana | Mencermati tren kasus Covid-19 di Kabupaten Jembrana yang terus meningkat, Satgas Covid-19 setempat kembali memberlakukan pembelajaran secara daring untuk sekolah tingkat TK, SD, dan SMP.
Kebijakan itu sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Jembrana Nomor: 800/448/PD/DIKPORA/2022, tentang penerapan protokol kesehatan dan pengaturan pembelajaran pada satuan pendidikan jenjang PAUD/TK, SD dan SMP Kabupaten Jembrana dimasa pandemi Covid-19. Sehingga, pembelajaran tatap muka yang sebelumnya digelar kembali ditiadakan.
Penegasan itu disampaikan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, disela – sela kunjungannya ke SD Negeri 2 Lelateng dan SMP N 2 Negara, bersama jajaran Forkopimda Jembrana. Kunjungan itu sekaligus untuk menyapa langsung anak – anak serta guru setempat pasca kebijakan daring yang sudah berlaku per hari ini, (7/2/2022).
Selain itu bupati juga khusus datang langsung mengecek penerapan prokes di sekolah tersebut.
“Kita tahu penyebaran Covid-19 kembali meningkat. Apalagi masuknya varian baru jenis Omicron yang lebih cepat tingkat penyebarannya,” kata Bupati Tamba.
Bupati menyadari kebijakan daring kembali mengecewakan anak – anak yang sudah menikmati PTM.
” Setelah mendengar curhatan dari anak – anak, sebernya mereka tidak ingin situasi ini terjadi, namun dengan berat hati, untuk sementara PTM ditiadakan dan akan dilanjutkan pembelajaran daring dari rumah. Ini semua demi kebaikan bersama dalam rangka mencegah lebih meluasnya penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Tamba juga berpesan selama anak belajar dari rumah, dirinya berharap para guru memberikan pelajaran yang bagus, jangan sampai semangat dan mental mereka turun.
“Saya minta bapak/ibu guru juga tetap sekolah untuk memantau anak – anak yang belajar daring, jangan dilepas begitu saja, para guru harus tetap memonitor mereka. Berikan pelayanan terbaik bagi pendidikan anak didik dan etap jaga kebersihan sekolah kendati pendidikan dilaksankan secara daring,” ujar Bupati.
Data yang dihimpun dari satgas Covid-19 Jembrana, update kasus pertanggal 6/2/2022, kasus positif sebanyak 66 kasus, sembuh sebanyak 16 orang.
Sedangkan kasus kumulatifnya sebanyak 6633 kasus, sembuh sebanyak 6043 (91,11%) dan meninggal sebanyak 221 orang (3,33%). Untuk capaian vaksinasi sendiri, dosis 1 sebanyak 112.48 % (259.444 orang) sedangkan untuk dosis 2 sebanyak 95,41% ( 220.062 orang) dan yang belum di vaksin dosis 2 sebanyak 10.592 orang. Untuk vaksinansi anak 6-11 tahun dari sasaran sebanyak 28,056 orang, vaksinasi dosis 1 sebanyak 27, 565 orang (98,25%) dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 23,446 orang (83,57%). [ari-humas/SWN]