SuryaDewata, Internasional – Tyson Fury mengalahkan Dillian Whyte secara mutlak (berdasarkan kartu akor ketiga juri) ketika dia berhasil mengakhiri pertarungan dengan KO brutal pada Sabtu malam (23/4).
Akan tetapi, satu kartu yang dipegang oleh juri Juan Carlos Pelayo layak dipertanyakan karena memenangkan si penantang pada ronde 2 dan 3.
Di mata semua pemerhati tinju Fury dengan sangat meyakinkan menguasai lima ronde pertama, sebelum menjatuhkan Dillian pada ronde 6.
Banyak yang menilai bahwa ronde pertama masih memungkinkan untuk diperdebatkan. Tapi setelah itu sang juara tampil mengesankan dengan menutup ronde 6 secara mengejutkan.
Hal ini sejalan dengan penilaian juri Robert Tapper yang memihak pada Fury 50-45 setelah lima ronde.
Juri Guido Cavalleri menganggap Dillian melakukan pembukaan yang bagus, sehingga ia memberikan hanya 49-46 untuk Fury. Artinya, satu ronde awal dimenangkan oleh Dillian.
Tapi juri Pelayo malah memberikan Dillian kemenangan pada ronde 2 dan 3, jadilah 48-47 untuk Fury.
Penilaian inilah yang menjadi pusat perhatian bagi para penggemar tinju dan media yang rilis hari Minggu.
Pada akhirnya terbukti bahwa penilaian mereka sangat tidak relevan, mengingat Fury akhirnya memukul KO lawannya.
Fury merayakan kemenangannya dengan jamuan makan siang bersama keluarga.
Si Raja Gipsi (Gypsy King, julukan Tyson Fury) ditemani oleh rombongan besar termasuk istrinya Paris Fury, ayahnya John Fury, saudara lakinya Tommy Fury dan pacarnya Tommy bernama Molly-Mae Hague.
Janji pensiun kedua kalinya
Kemenangan brutal atas Dillian tidak membuat Fury penasaran. Ia langsung mengumumkan jika pertarungan hari itu bukan tidak mungkin menjadi yang terakhir.
“Aku sudah mengumpulkan semua sabuk untuk menang,” ungkapnya kepada wartawan. “Andaikan ini adalah permainan komputer maka sudah pasti statusnya ‘kelar,’ tambahnya.
“Sebelum aku melawan Wilder untuk ketiga kalinya di Vegas, aku bilang ke istriku bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhir, aku tidak mau melakukannya lagi, dan dia bilang ‘ya, aku suka itu dan ayo kita jadikan ini yang terakhir’,” tambahnya.
“Kemudian setelah bertarung, aku katakan padanya saat mandi, ‘aku yakin pertarungan tadi itu yang terakhir, tidak akan ada lagi’. Aku suka keputusan itu,” cerocosnya lagi.
Tapi ternyata ada godaan yang sulit bagi Fury.
“Aku ditelpon Frank (Warren) dan dia bilang kita bisa lakukan pertarungan di kandang di Wembley. Kemudian aku bilang ke Paria ‘aku harus melakukannya sekali lagi, aku harus menggunakan sepatu ini sekali lagi.”
Maka terjadilah pertarungan dengan Dillian.
Keputusan pensiun kemarin sangatlah sulit. Tapi aku menikmati masa pensiun di Morecambe dan akan pergi ke gym menyaksikan Joe Parker dan Tommy berlatih.” tutupnya.[SWN]