SuryaDewata, Gianyar – Yayasan Bhumi Bali Swari yang baru saja resmi berdiri pada Senin, 10 Oktober 2022, sukses dengan kegiatan keagamaan pertamanya. Mereka barus saja menggelar upacara metatah dan menek kelih bagi anak – anak yatim piatu dan kurang mampu pada Sabtu (15/10), secara gratis.
Sebagaimana diketahui bahwa Yayasa Bhumi Bali Swari fokus pada tiga hal, yakni: sosial, keagamaan dan pendidikan.
Acara tersebut diikuti oleh 32 peserta metatah dan 12 lainnya merupakan peserta menek kelih. Tidak semua dari mereka merupakan warga Gianyar, mereka datang dari segala penjuru daerah di Bali.
Gerak cepat para pengurus yayasan patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka merencanakan acara ini dalam kurun waktu kurang dari 20 hari. Menurut petinggi yayasan target awal peserta tidak sampai 30 orang, namun seiring berjalannya waktu peserta terus bertambah hingga melebihi 40 orang. “Peserta metatah mencapai 32 orang, sedangkan peserta menek kelih sebanyak 12 orang,” papar Manik selaku ketua Yayasan.
Begitu juga soal pendanaan. Awalnya mereka hanya mengandalkan punia dari pengurus dan para anggotanya. Setelah dilakukan penggalanagn dana ternyata respon masyarakat sangat positif. “Hampir tiap hari kami menerima tambahan dana dari masyarakat. Bukan hanya dari Bali, bahkan donatur kami ada yang dari Palembang,” ungkap Made Karma selaku wakil ketua Yayasan.
Disamping sumbangan dana, beberapa donatur memberikan dukungan dalam bentuk materi, mulai dari makanan ringan, air kemasan, buah jeruk, nasi kotak, peralatan dekorasi hingga tenaga rias.
Terlihat beberapa tokoh turut menyaksikan pagelaran metatah massal ini. Mereka merupakan tamu undangan dari berbagai kalangan, yang meliputi jajaran PHDI Gianyar, petinggi desa dan adat Mas termasuk dukungan pecalang. Tokoh – tokoh yayasan lain yang terintegrasi dalam acara ini juga terlihat berbaur. Mereka dari Yayasan Arda Nareswari, Komunitas Berbagi Senyuman, Komunitas Rare Bali dan Yayasan Jaya Darsana.
Perwakilan PHDI Gianyar memuji lagkah Yayasan Bhumi Bali Swari setinggi langit. “Kegiatan metatah dan menek kelih gratis ini merupakan yang pertama kalinya di Gianyar, dan boleh dibilang Yayasan ini merupakan pendobrak yang patut dicontoh yayasan – yayasan lain,” sambutnya lugas.
Meskipun sempat diguyur hujan diawal acara, Nak Lingsir (sapaan akrab pembina yayasan, Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Agni Daksa Nata) merasa bersyukur karena akhirnya upacara berjalan lancar.
Nak Lingsir, didampingi ketua (I Ketut Trikaya Wijaya Manik), wakil ketua (Made Karma) dan bendahara (Ni Luh Putu Atriani) mengucapkan beribu – ribu terimakasih kepada seluruh pihak yang turut terlibat, baik panitia, pengurus, para srati, para sangging komunitas dan sejumlah yayasan lain, sehingga acara terlaksana dengan baik.
Upacara metatah dan menek kelih gratis hari ini diakhiri dengan sesi foto bersama anatara pengurus dengan para peserta.<SWN>