SuryaDewata.Com, Gianyar – Konsistensi Yayasan Bhumi Bali Swari (YBBS) tetap terjaga hingga memasuki penghujung tahun. Hal ini terlihat dari rentetan agenda yang sukses digelar selama bulan Desember 2022.
Agenda pertama diisi dengan kegiatan berbagi di wilayah Karangasem, Minggu (18/12). Perwakilan dari yayasan yang turun ke lapangan diantaranya I Ketut Trikaya Wijaya Manik (ketua yayasan), Jero Mangku Ani (bendahara), Made Karma (wakil ketua) dan beberapa anggota. Mereka membagikan enam paket sembko kepada enam keluarga tidak mampu.
Menurut Manik (panggilan akrab ketua) acara tersebut merupakan sebuah penyelarasan atau keseimbangan. “Kita menebar kasih untuk membiasakan kepedulian terhadap sesama. Kami ingjn kepedulian ini menjadi budaya guna menjaga keseimbangan ritual dan spiritual,” ungkapnya di sela – sela acara.
YBBS tidak sendiri dalam menjalankan agenda kemanusiaan ini. Mereka berkolaborasi dengan Komunitas Berbagi Senyuman dimana mereka satu visi, sejalan. Manik mengakui jika masih banyak sekali sesama yang tidak berdaya, dan membutuhkan uluran tangan donatur di wilayah timur Bali.
Tirta Yatra (kegiatan part 6)
Yayasan Bhumi Bali Swari juga mengagendakan perjalanan suci (Tirtha Yatra) di wilayah Kintamani, yakni di Pura Tirtha, Pura Hulundanu, Pura dan Pura Bukit Mentik pada Sabtu (24/12).
Walaupun mayoritas pesertanya dari kalangan anggota tapi sejatinya juga terbuka untuk umum. Alhasil, jumlah peserta mencapai 30an orang termasuk anak – anak. Petinggi yayasan yang sekaligus bertindak sebagai panitia menegaskan jika peserta tidak dikenakan biaya sepeserpun. “Skema pembiayaan kita ambil dari kas dan subsidi silang anggota. Jadi yang punya uang lebih akan mensubsidi mereka yang kurang mampu. Tidak usah khawatir, kalau berniat ikut cuma perlu daftar, soal biaya sepenuhnya sukarela,” papar Manik rinci. Untuk mengakomodir seluruh peserta panitia menyiapkan dua minibus jenis Elf, an keduanya penuh.
Rombongan istirahat di Jaba Pura Hulundhanu sekalian makan siang bersama. Seluruh logistik disiapkan oleh para istri anggota dengan biaya sendiri, lagi – lagi bersifat sukarela. Bukan hanya itu, perlengkapan ritual juga mereka siapkan secara swadaya.
Di sela – sela acara makan siang, pembina yayasan Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Agni Daksa Nata – akrab disapa Nak Lingsir, memberi wejangan kepada seluruh peserta. “Inti perjalanan ini yaitu kita mau berbagi, makanya peserta tidak diwajibkan membayar ongkos. Karena dengan berbagi ini (sekaligus ritual ke beberapa pura) kita sudah melakukan penyucian diri. Di zaman modern ini sangat sulit untuk melakukan penyucian diri karena faktor ekonomi. Artinya,kita tidak bisa sepenuhnya menjalankan ritual wajib karena banyak dari kita yang harus bekeraa untuk keluarga. Untuk itu, dengan cara berbagilah kita bisa mengambil salah satu langkah penyucian diri tersebut,” pungkasnya.
Beliau berharap perjalanan suci ini akan dijadikan agenda rutin kedepannya. Perjalanan mereka lanjutkan ke Pura Bukit Mentik dan Pura Prapen di wilayah yang sama.
Di tengah – tengah rangkaian Tirtha Yatra tersebut YBBS juga membagikan kalender yaasan sebagai apresiasi kepada para Pemangku/pengemong di Pura yang dituju.(SN)