Badung – Surya Dewata
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Badung, I Wayan Disel Astawa menyoroti defisitnya APBD Bali maupun Badung.
Hal itu disampaikan ketika Deklarasi dan Pengukuhan Tim Pemenangan Mulia PAS dan Surya Dinata, sekaligus syukuran I Wayan Disel Astawa sebagai Wakil Ketua DPRD Bali 2024-2029. hari Senin 16/09/2024
Mestinya Badung maupun Provinsi Bali seharusnya tidak ada istilah defisit. Oleh karena pendapatan sudah jelas, belanja wajib dan non wajib.
Namun realitanya menilai banyak urusan non wajib yang belum direalisasikan dibandingkan urusan wajib, seperti permasalahan air bersih di Kuta Selatan, macet maupun persoalan sampah.
“Dan ini sekarang kelihatannya yang non wajib lebih diutamakan daripada yang wajib,” ujarnya.
Selama kepemimpinan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta selama 10 tahun belum mampu menuntaskan masalah air bersih di Kecamatan Kuta Selatan.
Padahal Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung yang mencapai Rp 7 hingga 9 triliun, mengingat masalah air bersih dan kemiskinan masih terjadi di wilayah tersebut.
Ditegaskan kembali, terjadi defisit APBD akibat salahnya tata kelola oleh pemimpinnya.
“Tinggal tata kelola kita mengelola, salahnya siapa? Jadi kurang benar dari seorang pemimpin, kurang serius daripada pemimpin dalam rangka me-manage perjalanan daripada pemerintahan itu sendiri,” bebernya.
Dengan demikian, Disel mengajak masyarakat ingin melakukan pembenahan dan perubahan dengan cara memilih pasangan Mulia PAS untuk Pilgub Bali dan Suyadinata untuk Pilbup Badung.
Selain itu, pembangunan ekonomi Bali juga agar merata baik pembangunan antara Bali Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Hal itu diwujudkan dengan mengembangkan pelabuhan di Celukan Bawang maupun bandara baru Bali Utara di Buleleng.
Keberadaan pelabuhan dan bandara di Bali Utara itu akan berdampak terhadap perekonomian, termasuk masyarakat yang berada di daerah Bangli, Jembrana, dan Karangasem.
“Sehingga di sana tidak lagi terkenal sebagai masyarakat tertinggal,” tambahnya.
Selama ini pembangunan Bali masih bergantung sektor pariwisata harus dilihat secara holistik. Namun tetap mengutamakan pembangunan pendidikan.
Oleh karena, sekolah mampu memberikan memutus masyarakat miskin secara permanen.
Apalagi Paket Mulia-PAS juga akan mengembalikan sistem pendidikan SMAN/SMKN Bali Mandara yang merupakan warisan kepemimpinan Gubernur Mangku Pastika.