Jakarta, Surya Dewata
18 Desember 2024
LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) berhasil mendapatkan hibah Program Kedaireka untuk Pembinaan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan Klaster (I) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Hibah Dengan judul ‘Peningkatan Kapasitas dan Performa Bisnis Kopi untuk Mewujudkan Talenta Terampil, Kompeten, dan Berkelanjutan’, yang diajukan oleh Associate Professor Dr. Janette M Pinariya, M.M.; Wulan Yulianti, M.I.Kom; Emilya Setyaningtyas, M.I.Kom; dan Anita Yunia, M.I.Kom.
Melalui program Kedaireka diharapkan dapat mendorong peran pemerintah serta kontribusi perguruan tinggi dalam memajukan industri rumah tangga, mikro, kecil dan menengah sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional.
Janette menyampaikan bahwa LSPR berkomitmen untuk terus dapat mengaktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi secara praktis sesuai kepakaran di bidang komunikasi dan bisnis serta berperan aktif menjadi lokomotif pengembangan UMKM di Indonesia.
Pada program ini, LSPR Institute memberdayakan dua usaha mikro yang bergerak di bidang kopi, seperti Amoza Koffie dan Masterbrew Indonesia.
“LSPR sebagai pengelola hibah IRT-UM Kedaireka berkomitmen untuk menggerakan inovasi dan keberlanjutan dari Amoza Koffie dan MasterBrew Indonesia sehingga dapat terus menjadi usaha yang bertumbuh, berkembang dan mandiri’ ucap Janette.
Salah satu bentuk pendampingan kepada mitra yaitu melalui pemberian pelatihan yang disajikan secara menarik dan komprehensif mulai dari manajemen SDM, manajemen merek, dasar-dasar pemasaran digital, etika profesional dan komunikasi persuasi kepada konsumen, kewirausahaan dan usaha berkelanjutan, penerapan komunikasi pemasaran, manajemen media sosial, customer service excellence, public speaking and persuasive communication, strategi pemasaran yang efektif di era digital.
Selain pengetahuan dan softskill, pendampingan ini juga spesifik pada teknik pengolahan kopi yang baik, pengembangan rasa dan manajemnn kopi. Para peserta dibimbing secara langsung oleh para ahli baik dari kalangan akademisi hingga praktisi industri dibidang perkopian. Selain itu, Amoza Koffie dan MasterBrew mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran di Balaikota DKI Jakarta.
Dalam pameran tersebut, para barista memamerkan dan membagikan kemampuannya dalam menyiapkan kopi. Mengakhiri serangkaian program, demi terciptanya peningkatan kapasitas dan performa Bisnis kedua UMKM ini.
Hibah KedaiReka IRT-UM memfasilitasi seluruh peserta program dengan uji sertifikasi kompetensi bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Budidaya Kopi Berkelanjutan di Yogyakarta. Total 13 peserta telah dinyatakan kompeten pada 6 Desember 2024 lalu dan siap memberikan rasa dan warna pada industri kopi di Indonesia.
Indikator Keberhasilan yang diterima oleh kedua UMKM ini telah terjadinya peningkatan dalam hal penjualan, pendapatan, sebaran wilayah, sebaran pemasaran, segmen pemasaran dan skala kepuasan konsumen. Selain itu mendapatkan kesempatan untuk memiliki legalitas / sertifikasi, dan UMKM memiliki kesempatan untuk dapat bersaing di dunia digital dengan mendapatkan telkomologi tepat guna dari program ini.
Pelaksanaan program ini juga memberikan solusi bagi para lulusan SMA yang mengalami gap year dan belum memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi untuk mengumpulkan dana terlebih dahulu.
Salah satu perwakilan yang juga pemilik dari MasterBrew Indonesia, Nivia Karwur, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan LSPR Institute atas program yang telah dijalankan karena sangat membantu usahanya untuk semakin berkembang. “Hingga hari ini, MasterBrew Indonesia telah merasakan banyak manfaat melalui ragam bantuan yang diberikan. Dengan adanya peralatan yang semakin lengkap dan memadai, kami telah lebih siap untuk menghadapi persaingan kerja di dunia industri Kopi saat ini,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan perwakilan dari Amoza Koffie, Bani Pangemanan, yang turut hadir dalam pelatihan tersebut. “Saya merasa program kolaborasi antara Kemendikti Saintek dengan LSPR Institute ini sangatlah positif.
Banyak perubahan yang kami rasakan termasuk tingkat kesiapan kami yang semakin lebih matang untuk mengatasi tantangan-tantangan bisnis yang semakin dinamis”, jelas Bani.
Tidak hanya Mitra IRT-UM, PT Arofrasa sebagai mitra DUDI juga berkontribusi dalam hal pengembangan tata kelola dan juga memberikan pengembangan teknologi tepat guna seperti website dan aplikasi kasir dan stok. “Ini adalah bagian dari program CSR, karena kami melihat Amoza dan MasterBrew hadir menjadi jembatan untuk para pemuda untuk mengenal industri kopi dan mendapatkan pekerjaan terlebih generasi gap year yang saat ini ingin melanjutkan studi pendidikan tinggi,’ pungkas Lydia mewakili PT Arofrasa.
LSPR Institute berharap bahwa kedua IRT-UM dapat terus semakin maju dan berinovasi setelah mendapatkan bekal melalui pembinaan yang telah didapatkan agar lahir semakin banyak pelaku usaha kopi Indonesia yang berdaya saing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.