Mangupura – Surya Dewata
Masyarakat Kuta Selatan kabupaten Badung mengeluhkan ketersediaan air bersih. Berbagai upaya dilakukan mulai dari membeli air isi ulang sampai air mobil tangki untuk memasak, MCK, serta keperluan lainya.
Membeli air tangki guna melayani kebutuhan air bersih guna memenuhi kebutuhan rumah tangga serta hotel tidak pelak turut memberi andil kemacetan parah.
Deretan panjang mobil tangki air merupakan pemandangan sehari – hari memperparah kemacetan.
Masalah air bersih bukan hanya di Kuta Selatan, masyarakat Kuta Utara juga menegluhkan air PDAM sering macet dan airnya keruh.
Anggota DPRD Badung partai Golkar dari Kuta Selatan, I Made Tomy Martana Putra menyampaikan masalah air bersih di Kuta Selatan belum teratasi sampai sekarang ini.
Pihaknya telah menyampaikan hal ini dalam rapat RAPBD Badung 2025, hari Rabu 31/10/2024.
Pemda Badung harus serius mencari solusi menyediakan air bersih di Kuta Selatan.
Jumlah penduduk semakin bertambah begitupula perusahaan pariwisata juga kian meningkat.
” Perumda Tirta Mangutama belum mampu mengatasi masalah ini ,” ucapnya hari Rabu 30/10/2024
Menurutnya ada beberapa gagasan mengatasi hal ini mulai dari peningkatan kinerja Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama dengan penyertaan modal hingga mengolah air laut dengan teknologi yang ada saat ini.
Banyak cara bisa ditempuh tetapi kembali lagi dengan keseriusan Pemda Badung menangani hal ini.
Badung destinasi wisata dunia malah mengalami krisis air bersih akan memberi dampak bagi pariwisata. Terbukti ada wisatawan mengeluh kulitnya gatal sehabis mandi karena air yang dibeli dari mobil tangki sumber airnya tidak memenuhi standar
Kalaupun memerlukan biaya cukup tinggi akan tetapi kabupaten Badung dengan PAD yang juga tinggi dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) kenapa tidak, guna mengatasi maslah ketersediaan air bersih.