SuryaDewata, Denpasar – Dalam beberapa dekade terakhir, sampah plastik jadi salah satu masalah yang genting untuk diselesaikan. Yang terbaru sampah plastik dikabarkan mendapat perhatian besar menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang.
Bahwa Bali terpilih menjadi tuan rumah gelaran internasional ini ternyata tidak luput dari masalah sampah plastik. Bahkan Bali disebutkan menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang menghasilkan sampah cukup banyak, termasuk sampah plastik. Menurut laporan dari Sungai Watch yang berjudul Impact Report October 2020 – December 2021, Bali memproduksi sampah anorganik hingga 333.336 kilogram. Jumlah tersebut didominasi oleh 89% plastik, 8% kaca, 2% kain, dan 1% logam. Sebagai suatu wilayah yang terus dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, jumlah produksi sampah di Bali ini diprediksi akan naik terus secara siginifikan. Merujuk dari hal tersebut, masyarakat Bali maupun pendatang mau tidak mau harus mulai mengambil langkah perubahan.
Sebagai salah satu pihak yang bergerak dalam sektor pariwisata, BestHostels Indonesia ingin berkontribusi mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya Bali. Dari keresahan ini lahirlah ide untuk mengadakan Tour De Trash.
Program Tour De Trash merupakan bentuk aksi nyata BestHostels Indonesia untuk mempercepat sebaran edukasi mengenai penanganan masalah sampah di Bali. Selain itu, menurut I Nyoman Bandisa selaku General Manager BestHostels Indonesia, agenda tur ini juga bertujuan untuk mendorong munculnya sifat kepedulian terhadap masalah lingkungan bagi pesertanya.
Sesuai namanya, Tour De Trash merupakan acara traveling yang dikemas dengan kegiatan volunteer untuk mengelola sampah. Agenda yang diinisiasi oleh BestHostels Indonesia ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Agustus 2022, di beberapa lokasi.
Pertama, peserta Tour De Trash akan diajak untuk melihat keindahan Pantai Sanur sekaligus membersihkan sampah yang ada di lokasi. Selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan dengan menilik tempat pembuangan akhir (TPA) Temesi.
Tidak berhenti di sana, peserta dan tim juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi Pura Gunung Kawi, kemudian berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS) Pejeng.
Tour De Trash Diikuti Berbagai Kalangan
Dalam rangka memeriahkan acara Tour De Trash, BestHostels Indonesia juga menggandeng sejumlah influencer dan media lokal Bali. Tour De Trash sendiri terbuka untuk umum, sehingga memungkinkan warga lokal maupun wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali untuk merasakan experience sebagai volunteer penyelamat lingkungan.
Tiap peserta akan dikenakan biaya Rp250.000/orang. Harga yang dipatok sudah termasuk penjemputan dan pengantaran dari meeting point hingga makan siang.
Adanya acara Tour De Trash tidak dapat dipisahkan dari visi besar yang dibawa BestHostels Indonesia, yakni mendukung regenerative travel atau pariwisata berkelanjutan. Harapannya, Tour De Trash bisa menjadi inspirasi agar berbagai kalangan mau untuk turut serta menjaga Pulau Dewata dari gempuran sampah plastik.
“Kedepannya, saya berharap akan lebih banyak acara semacam ini diadakan oleh berbagai pihak. Jadi permasalahan sampah ini bisa menjadi fokus bersama,” terang Rahmadi Aditya Putra selaku CEO BestHostels Indonesia.[PR-SWN]