SuryaDewata | Denpasar | Lebih dari satu dekade lalu, Armenia menjadikan catur sebagai mata pelajaran wajib di sekolah karena mengajarkan anak-anak cara berpikir dan mengatasi kegagalan.
Catur masih merupakan permainan yang populer di seluruh dunia, tetapi diperlakukan dengan sangat serius di Eropa timur. Misalnya, Komite Olimpiade Nasional Bulgaria telah melobi agar catur diakui sebagai olahraga Olimpiade, seperti halnya Kirsan Ilyumzhinov, presiden Federasi Catur Dunia Rusia. Pada September 2011, Armenia menjadikan catur sebagai mata pelajaran wajib untuk semua anak di atas usia enam tahun. (Klik DISINI untuk berita DW-TV, dimana anak-anak kelas 2 SD sedang main catur)
Memang, orang-orang Armenia mungkin sedang melakukan sesuatu. Satu studi psikologi baru – baru ini menemukan bahwa catur dikaitkan dengan “kemampuan kognitif, kapasitas mengatasi dan pemecahan masalah yang lebih besar, dan bahkan perkembangan sosioafektif anak – anak.” Tentu saja, karena ini adalah studi observasional, kaitannya bisa jadi karena beberapa faktor ke-tiga atau kemungkinan bahwa anak – anak yang cerdas dan berpikiran dewasa lebih cenderung bermain catur.
Catur adalah metafora untuk kehidupan
Dalam video di atas, guru matematika/catur berkata, “Catur melatih pemikiran logis. Ini mengajarkan bagaimana membuat keputusan, melatih ingatan, memperkuat kemauan, memotivasi anak – anak untuk menang dan mengajari mereka bagaimana menghadapi kekalahan. Ini satu – satunya mata pelajaran sekolah yang bisa melakukan semua ini.” Itu adalah wawasan yang sangat menarik.
Catur tidak hanya membantu melatih otak, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup dasar kepada anak – anak. Namun, di Armenia, sekolah mengajarkan realitas kepada anak – anak: Terkadang Anda kalah. Itu pelajaran penting, dan itu harus diajarkan pada usia muda. Apa yang membuat catur begitu menarik adalah, bahwa, tidak ada dua permainan yang akan dimainkan dengan cara yang sama. Checkers — benar-benar permainan untuk kalangan intelek — memiliki kemungkinan 500 miliar – miliar posisi, dan pada tahun 2007, para peneliti melaporkan bahwa komputer telah memecahkan permainan tersebut. (Jika tidak ada pihak yang membuat kesalahan, hasilnya selalu seri).
Jika dimasukkan dengan sekala prioritas pendidikan di Indonesia, mata pelajaran apa yang pantas digantikan dengan Catur?[SWN]
Catatan:
Artikel ini awalnya diterbitkan oleh blog RealClearScience Newton dan dicetak ulang di Big Think pada 5 April 2013. Artikel Big Think diperbarui dan diterbitkan ulang pada Februari 2022.