Denpasar – Surya Dewata
Guna membangkitkan pariwisata Bali sebagai daerah tujuan wisata Heath Tourism atau wisata Kesehatan serta perlindungan hukum bagi para anggota Pengusada, Gotra Pengusada Bali melaksanakan rapat pimpinan yang dihadiri ketua pengurus seluruh DOC se Bali, Sabtu 17/12/2022 di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar.
Ketua Gotra Pengusada Bali, Dr.Putu Suta Sadnyana. SH.,MH. mengatakan bahwa rapat kali ini fokus membahas anggaran dasar, peraturan rumah tangga, kode etik, serta sosialisasi kepada semua pengurus DPC kabupaten kota seluruh Bali.
Begitu pula ada penyampaian program jangka pendek yaitu pendataan anggota dimana potensi anggota setelah pendataan berjumlah 5,000 pengusada atau balian perlu pendataan ulang yang masih aktif.
” Rapat kali kali ini juga akan diadakan sosialisasi.aturan hukum berkaitan dengan pelaksanaan profesi. Dengan demikian akan terlindungi dari sisi hukum ,” jelasnya
Sebagai contoh Pengusada yang sifatnya turun temurun (Emperis) maka wajar memeliki Suarat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT).
Putu Suta juga menjelaskan STTPT wajib dimiliki karena wajib dan sudah ditentukan dalam aturan Menteri Kesehatan tentang oengobatan tradisional emperis. Kalau tidak memiliki STPT dikhawatirkan ada malpraktek administrasi.
Dengan adanya Pergub nomor 55 tahun 2019, Gotra Pengusada Bali fokus disalah satu sisi perlindungan hukum.
Sedangkan Pengusada Komplementer juga memiliki ijin yang diperlukan. Dalam Gotra Pengusada ada tim advokat hukum guna melindungi Pengusada dari sisi hukum.
Kalaupun ada pengaduan kode etik dari masyarakat ada badan kehormatan yang akan memeriksa. Masyarakat yang akan menyampaikan oengaduan bisa langsung melalaui DPC Gitra Pengusada di masing kabupaten kota.
Sekarang ini akan bekerjasama dengan Puskesmas untuk itulah akan dilakukan pendataan para Pengusada yang masih aktif.
Anggota Gotra Pengusada Bali memiliki anggota Pengusada Komplementer dan dan Emperis.
” Dari segi kwalitas para Pengusada dari seluruh Bali akan dilakukan pelatihan dan pendidikan kepada seluruh Pengusada yang telah terdaftar. Kalau Pengusada Emperis melalui pendidikan non formal sedangkan Pengusada Komplementer bekerjasama dengan pihak Universitas minimal Diploma 3 ,” tegasnya
” Program kerja digitalisasi informasi elektronik akan segera diterapkan mulai dari jumlah ragam kesehatan Bali dan anggota Pengusada Bali sekarang dalam proses sedang dibuat. Hal ini juga dalam rangka memajukan dan pengembangan Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) Health Tourism atau wisata kesehatan bisa meningkatan kunjungan wisata baik domestik maupun manca negara ,” imbuh Putu Suta