Denpasar – Surya Dewata
Fasilitas inkubasi baru dari Climate Policy Initiative (CPI) memberi peluang dan dukungan bagi sektor komersial dan industri Indonesia untuk mematangkan rencana proyek PLTS atap, meningkatkan kelayakan kredit, dan mendapatkan pendanaan.
Di tengah dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian Indonesia, pemerintah tetap berkomitmen mewujudkan target ambisius peningkatan bauran energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025.
Realisasi pemasangan PLTS atap skala nasional sebesar 2,14 gigawatt (GW) merupakan langkah penting untuk memenuhi target tersebut.
Pemerintah perlu menempuh berbagai upaya untuk memobilisasi keterlibatan seluruh pemangku kepenting di sektor energi surya, termasuk untuk mendoronh investasi sektor swasta yang lebih tinggi.
Salah satu isu utama yang menghambat pertumbuhan investasi PLTS atap pada sektor komersial dan industri adalah tingginya persepsi risiko investasi.
Untuk mengatasi tantangan ini dan mendukung terwujudnya target pemerintah, CPI meluncurkan fasilitas inkubasi yang mempertemukan pemilik proyek PLTS atap dengan pihak penyedia layanan terkait (termasuk perusahaan teknologi, konsultan bisnis, dan pakar hukum) untuk mematangkan rencana proyek, meningkatkan kelayakan komersial, dan memperluas peluang pendanaan.
Bali, 12 Novemeber 2022 – Dalam rangka memenuhi target 23% bauran energi terbarukan di bawah Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah telah merencanakan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas mencapai 3,61 GW hingga 2025.
Mengingat hanya 154 MW yang saat ini terpasang, target ambisius ini membutuhkan partisipasi dari semua pelaku industri dalam mendorong investasi pemasangan PLTS atap, termasuk untuk bangunan dan fasilitas BUMN (742 MW), bisnis (624,2 MW), rumah tangga (648,7 MW), pelanggan sosial PLN (68,8 MW), dan instansi pemerintahan (42,9 MW).
Untuk mendukung pemerintah mewujudkan target tersebut, Climate Policy Initiative (CPI) telah mengumumkan peluncuran Fasilitas Akselerator Investasi PLTS Atap pada BNEF Summit di Bali.
Menanggapi masalah utama tingginya persepsi risiko yang telah menghambat pertumbuhan investasi proyek PLTS atap di sektor komersial dan industri,
Fasilitas ini bertujuan menurunkan risiko dan meningkatkan keyakinan pemodal dengan menginkubasi proyek-proyek potensial agar dinilai lebih layak secara komersial.
Selama masa inkubasi, penyedia layanan utama termasuk perusahaan teknologi, konsultan bisnis, dan pakar hukum akan membekali calon pemilik proyek dengan dukungan desain teknik, studi kelayakan komersial, kerangka pemantauan dan evaluasi, serta kajian penilaian dampak.
“Meskipun potensi kapasitas PLTS atap Indonesia sangat besar, pendanaan masih terbatas. Faktor utamanya adalah persepsi tingginya risiko investasi. Memanfaatkan pengalaman merancang inkubator iklim selama bertahun-tahun, CPI meluncurkan fasilitas ini untuk membantu menginkubasi rencana proyek PLTS atap di Indonesia dan menjadikannya layak secara komersial untuk pendanaan,” ungkap Dr. Barbara Buchner, Global Managing Director CPI.
Pertumbuhan PLTS atap pada sektor komersial dan industri Indonesia juga tidak sekuat pada sektor residensial.
Pemasangan PLTS atap untuk sektor residensial mengalami pertumbuhan cukup besar dalam dua tahun terakhir karena adanya fasilitas kredit khusus untuk konsumen ritel yang disediakan oleh sejumlah bank besar seperti BCA, BNI, BRI, dan Bank Mandiri.
“Kita perlu mendorong lebih banyak upaya untuk mendukung investasi PLTS atap di sektor komersial dan industri. Fasilitas ini juga menyediakan dukungan pengurangan risiko untuk investor dan calon pemilik proyek dalam bentuk dana awal sebagai mekanisme penjaminan pembiayaan proyek,” Dr. Ery Wijaya, Analis Senior CPI menambahkan.
Setelah peluncuran ini, fasilitas dapat diakses oleh lembaga keuangan dan pengembang proyek untuk mendukung calon pemilik proyek mengembangkan rencana proyek PLTS atap yang lebih layak secara komersial. Masa pengajuan aplikasi untuk inkubasi proyek direncanakan akan dibuka pada Q3 tahun depan dan penyelenggaraan fasilitas akan berlangsung hingga akhir tahun 2025 untuk mendukung pertumbuhan energi terbarukan nasional, khususnya investasi PLTS atap di Indonesia.
Tentang CPI
CPI adalah organisasi analisis dan penasehat dengan keahlian mendalam di bidang keuangan dan kebijakan. Misi kami adalah membantu pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan mendorong pertumbuhan ekonomi sembari mengatasi perubahan iklim.
CPI memiliki enam kantor yang tersebar di seluruh dunia, antara lain di Brazil, India, Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, CPI aktif mendukung Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk merancang instrumen pembiayaan yang inovatif dan meningkatkan pembiayaan untuk energi terbarukan dan proyek efisiensi energi.
Untuk informasi lebih lanjut:
CPI – Rindo Saio
Rindo.Saio@cpiglobal.org
(M): +62 812 4318 8283