
Klungkung, Surya Dewata
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali I Nyoman Suwirta, S.Pd., MM mengatakan, saat turun memantau pengumuman Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk tingkat SMA/SMK negeri di Kabupaten Klungkung.
Data yang berkembang di beberapa sekolah negeri siswanya masih banyak yang tercecer yang bisa diterima di sekolah negeri yang dimaksud.
Banyaknya siswa masih tercecer, sesuai dari hasil pantauan di lapangan yakni, SMA 1 Dawan masih kurang sebanyak 70 orang siswa, SMA 1 Banjarangkan masih kurang sebanyak 200 orang siswa, dan SMK 1 Klungkung masih kurang sebanyak 300 orang siswa.
Saking banyaknya siswa yang masih tercecer, apakah ini ada pada kesalahan sistem SPMB, atau justru sebaliknya yakni kurangnya sosialisasi dalam pelaksanaan SPMB di SMA/SMK negeri,” kata Nyoman Suwirta, Rabu (23/7/2025).
Sembari menyampaikan, banyak siswa tercecer yang belum mendptkan sekolah negeri seakan-akan menjadi budaya tahunan, dan bukan tahun ini saja kondisi banyak siswa tercecer. Pada tahun sebelumnya juga dengan kondisi yang sama yakni siswa banyak tercecer.
Melihat kondisi seperti ini, harusnya Disdikpora Bali bisa dengan serius mengkaji pelaksanaan sistem SPMB terkait dimana kelemahannya.
Jangan sampai terus mengalami kondisi yang SMA setiap tahun ajaran baru masih banyak siswa tercecer dengan alasan sistem masih lemah, atau kurang sosialisasi.
“Semoga permasalah seperti ini tidak terus terulang di setiap tahun ajaran baru demi menghindari siswa tercecer,” terangnya.
Nyoman Suwirta menambahkan, bagi para siswa baru dimanapun ingin bersekolah pada intinya harus giat belajar untuk menjadi orang yang sukses dan berguna di masa depan.
Bukan hanya berfokus pada sekolah favorit saja.
Jujur sekolah pavorit itu sebenarnya tidak ada. Itu hanya berending sekolah, dan sport dari orang tua siswa saja agar anak dirinya bisa bersemangat belajar dan berkompotisi di sekolah yang dirasakan sebagai sekolah favorit.
Sekolah swasta juga ada yang sekokah favorit, artinya kalau para siswa ingin jadi orang berguna dimasa depan harus pandai dan rajin dalam belajar.
Sekolah dimana pun sama, kalau kalau rajin belajar pasti jadi orang suskses dan berguna. Kalau gak rajin belajar, sama saja yakni jadi orang bodoh dan tidak berguna dimasa depan.
Kuncinya rajin belajar, sekolah negeri atau sekolah swasta sama saja. Kalau dapat sekolah negeri bersyukur, dapat sekolah swasta juga hrunya bersyukur yakni bisa bersekolah dengan baik dan layak. Bud