Mangupura – Surya Dewata
Dengan dikukuhkanya Asosiasi Jagal Babi Bali (AJBB) harga babi di Bali tetap stabil sehingga usaha babi tetap eksis berkelanjutan. Peternak untung, pemotong tersenyum, UMKM jaya, masyarakat sejahtera.
AJBB bertujuan untuk meningkatkan solidaritas dan profesionalisme penjagal babi, mendukung tata kelola berkelanjutan dan sesuai regulasi pemerintah, menjadikan wadah aspirasi serta mendorong kemajuan sosial-ekonomi peternakan dengan rasa bangga dan penuh tanggung jawab.
Peternak yang juga pemotong dari Bangli, I Dewa Made Dwi Jayadi mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi dan mendukung Asosiasi Jagal Babi Bali (AJBB) karena visi dan misinya sangat jelas menguntungkan semua pihak baik peternak, pemotong serta UMKM.
” Saya berharap babi Bali harganya stabil, tidak terlalu murah juga tidak terlalu mahal karena kalau harga babi mahal berdampak UMKM tidak bisa jalan, harga tinggi masyarakat sebagai konsumen juga berpikir membeli ,” jelasnya
Jika dari bahan baku yaitu daging babi mahal maka produk berbahan babi juga akan ikut mahal.
AJBB akan merangkul semua pihak terkait usaha babi dari pemotong, peternak, UMKM, pengirim serta masyarakat juga mampu membeli..
Menyikapi melonjaknya harga babi mari kita duduk bersama mencari solusi terbaik, tidak ada yang dirugikan, mari kuta duduk bersama.
” Jangan mau kita dibenturkan, kita saling rangkul sehingga sama – sama untung tidak ada yang dirugikan ,” ucapnya
” Pemotong, peternak, pengirim juga pelaku UMKM mari kita bersinergi mencari solusi terbaik (Simbiosis mutualisme) sehingga usaha babi di Bali tetap eksis berkelanjutan ,” tutupnya.
Tambahnya, kepada pemerintah terkait bisa menjembatani pelaku usaha babi Bali bisa mempertemukan semua pihak, duduk bersama mencari solusi terbaik