
Denpasar, suryadewata.com
Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) merupakan suatu wadah yang harus diperkenalkan ke masyarakat serta menyatukan perempuan Bali. Terutama perempuan di Parlemen harus bersatu saling mendukung.
Banyak sekali isu – isu yang harus diperjuangkan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Bali, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, SE., MM., saat melantik Pengurus Kaukus Perempuan Parlemen sembilan Kabupaten/ Kota se-Bali, periode 2020-2024. bertempat di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, pada Minggu (12/9/2021).
Ketua KKP Provinsi Bali, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, SE, MM., mengungkapkan KKP beranggotakan seluruh Perempuan Parlemen di Kabupaten/Kota se-Bali, yang diharapkan segera berkonsolidasi kedalam, berbaur bersama-sama, tanpa melihat warna baju partai, posisi kepengurusan dan berbagai kepentingan kelompok lainnya
Setelah terbentuk KPP seluruh kabupaten dan kota se Bali akan segera merancang rencana kerja yang kebetulan akhir bulan ini ada Raker dengan Pusat yang akan membahas isu – isu perempuan dan anak di Bali.
” Pada intinya kita akan menyatukan dulu perempuan parlemen, bisa bersatu sehingga gerakanya bisa berjalan ,” ucapnya
Isu krusial masalah anak di Bali sekarang ini masalah exploitasi anak seperti pengemis di jalan dan telah berkoordinasi dengan Satpol PP mencari dan mengumpulkan data bagaimana solusinya sedang dikaji.
Setelah pembentukan KPP Provinsi berkoordinasi dengan Satpol PP karena masalah ini sudah meresahkan masyarakat.
Yang menjadi masalah pengemis baik dari ketertjban dan pemberdayaan sepertinya sudah ada jaringan yang rapi terorganisir.
Kota Denpasar yang paling banyak jumlah pengemis ditakutkan menyebar ke kabupaten lainya harus diantisipasi.
” Beberapa kali kami turun kelapangan untuk berkomunikasi ternyata mereka punya orang tua dan bersekolah jadi jangan dimanfaatkan untuk menjadi pengemis ,” jelasnya
Ditanyakan masalah pemberdayaan perempuan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Diah Werdhi mengatakan dimana di Bali banyak UMKM tenun nantinya akan diadakan semacam perlombaan membuat seragam KPP dari kain tenun, endek maupun batik