Tabanan – Surya Dewata
Politeknik Internasional Bali
(PIB) merupakan kampus Tourim-preneur pertama di Indonesia. Program studi unggulan yang ditawarkan meliputi: Culinary Arts (A.Md.Par), Hotel Management (S.Tr.Par), dan Event Management (S.Tr.Par).
Kini PIB membuka Program Studi (Prodi) baru di tahun 2023 ini yaitu Prodi Bisnis Digital (S.Tr.Bns)
Di era modern seperti saat ini bisnis digital menjadi sangat penting dan wajib dipelajari oleh semua wirausahawan.
Bisnis yang tidak mau bergerak ke dunia digital tidak akan bisa bertahan melawan arus teknologi dan persaingan dari usaha. Tidak sedikit perusahaan besar yang harus tutup karena terlambat berevolusi ke Bisnis Digital.
Memasuki hari ke 2 program pengabdian kepada masyarakat, PIB kembali melaksanakan pelatihan pembuatan makanan berbahan dasar beras merah di desa Jatiluwih, Selasa25/04/2023
Selain dikenal sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) Segi Tiga Emas di kabupaten Tabanan, desa Jatiluwih dari jaman dahulu sudah dikenal sebagai desa penghasil beras merah dan kopi jenis Robusta.
Pada saat tersebut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) kampus PIB,
Dinar Sukma Pramesti juga turut hadir sebagai nara sumber.
Pada pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar beras merah dosen manajemen perhotelan PIB, Rimalinda Lukitasari menjelaskan kali ini memberikan pelatihan membuat Chai tea biasanya berbahan teh hitam karena Jatiluwih penghasil beras merah maka dibuat Chai tea dari beras merah.
Lanjutanua, dari latihan membuat Chai tea beras merah ini diharapkan ibu – ibu bisa mempraktekan dirumah untuk dijual kembali, juga untuk memperkaya menu jenis minuman.
” Pada event Jatiluwih Festival bulan Juni mendatang Chai tea beras merah siap di pamerkan dan dijual kepada pengunjung baik domestik maupun manca negara ,” terangnya
Minuman jenis Chai tea ini dikemas modern dan kekinian sehingga bisa diminati masyarakat dan menjangkau pasar anak muda.
” Bertambahnya jenis makanan olahan beras merah diharapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) si desa Jatiluwih bisa tumbuh dan berkembang maju, jadi tidak hanya orang luar saja tetapi masyarakat Jatiluwih juga bisa lebih banyak membuka usaha di desanya sendiri ,” ucapnya
Rimalinda Lukitasari juga mengatakan bahwa PIB konsen memberdayakan masyarakat agar mereka menjadi mandiri atau tidak bergantung kepada orang luar terutama mampu mengolah hasil alamnya sendiri sehingga memliki nilai jual.
Sementara Dosen PIB Prodi Manajemen Perhotelan , Heru Pramudia yang juga menjadi nara sumber turut dalam pelatihan ini mengatakan kegiatan pelatihan ini dibagi dalam beberapa sesi gaitu manajemen, makanan, minuman dan pelayanan.
Selanjutnya pelatihan harga jual produk, pelatihan minuman herbal dengan memanfaatkan hasil olahan pertanian msyarakat lokal setempat.
Ada juga sesi pembuatan kue kering berbahan dasar beras merah produk unggulan pertanian Jatiluwih
” Dengan pelatihan kni diharapkan kue kering bisa menjadi oleh + pleh bagi wisatawan yang berkunjung ,” jelasnya
Dilanjutkan dengan sesi pembuatan Rengginang berbagai varian rasa serta kue Bolu dan berbahan dasar beras merah. Ini jadi menarik dimana neras merah merupakan hasil pertanian organik yang menyehatkan.
” Tujuan kegiatan ini adalah sebagai salah satu bentuk kerja sama Perguruan Tinggi PIB dengan dengan desa binaan dengan harapan bisa membantu masyarakat meningkatkan serta menunjang pariwisata DTW Jatiluwih ,” pungkas Heru