Badung – Surya Dewata
Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi tuan rumah South-East Asia (SEA) Meeting Red Cross and Red Cresent 2024 yang berlangsung pada 2-7 September. Pertemuan tahunan ini mengangkat tema “Stronger Together for Climate Resilience and Recovery” atau “Lebih Kuat Bersama untuk Ketahanan dan Pemulihan Iklim”. Pertemuan ini diikuti oleh perhimpunan nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari 11 negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Filipina, Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar,dan Indonesia.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk memperkuat kolaborasi serta menghasilkan upayaupaya konkret dalam menghadapi tantangan kemanusiaan terbesar saat ini, yaitu krisis iklim. Krisis ini telah menjadi persoalan global yang mendesak dan memengaruhi semua aspek kehidupan. Ini adalah bencana global yang memerlukan respons global, terutama dari kita, para pembawa misi dan mandat kemanusiaan,” jelas Sekretaris Jenderal PMI A.M. Fachir.
Pertemuan ini juga akan membahas potensi krisis kesehatan yang mungkin terjadi, mengingat beberapa tahun lalu dunia mengalami pandemi Covid-19 yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerugian sosial serta ekonomi yang parah.
“Seperti yang kita ketahui, saat ini sejumlah negara tengah menghadapi merebaknya epidemi baru, yaitu penyakit Monkeypox atau Mpox. Sejumlah kasus juga telah terjadi di Indonesia dan Thailand. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global,” kata Sekjen PMI.
Mengantisipasi persoalan tersebut, pertemuan ini juga akan membahas bagaimana memperkuat sinergi, jejaring, dan kerja sama antar lembaga, baik itu perhimpunan nasional, ASEAN, mitra Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, pemerintah, sektor swasta, maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk menghadapi tantangan kemanusiaan.
Poin penting lainnya yang akan dibahas adalah peran perhimpunan nasional dalam memberdayakan dan mendidik masyarakat, agar mereka tidak hanya siap dan tangguh menghadapi potensi krisis, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pengurangan risiko, terutama melalui tindakan adaptasi lingkungan.
SouthEast Asia Red Cross and Red Cresent Meeting 2024 terbagi ke dalam empat pertemuan, (1) SEA Youth Forum, yang dihadiri oleh perwakilan pemimpin muda dan relawan, (2) SEA First Aid Network, yang dihadiri oleh para praktisi pertolongan pertama, (3) SEA National RCRC Societies – IFRC Engagement with ASEAN, yang dihadiri oleh pimpinan Sekretariat ASEAN, Presiden dan Sekretaris Jenderal perhimpunan nasional, serta Wakil Tetap Negara Asean untuk ASEAN, dan (4) SEA Leaders Meeting, yang dihadiri oleh pimpinan perhimpunan nasional, Delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), serta Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Informasi lebih lanjut: Andreanne Tampubolon, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional PMI Pusat, HP. 0821-0293-19954. Kontak Media: Juna Hp. 0877-88773497.