SuryaDewata, Gianyar | Bukan hanya desain kamar yang jadi perbincangan tetamu, Arkara Jungle Suites yang baru saja gabung di bisnis tidur nyenyak, juga memiliki aura outdoor yang aduhai. Mereka yang pernah mengalami deep sleep disini, hampir semua, menyatakan bahwa view dan atmosfer resor ini menjadi salah satu faktor yang tidak terlupakan.
Makanya, tidak mengherankan jika predikat Arkara di TripAdvisor masih konsisten di level 5 bintang.
“…pemandangan yang menakjuban ke arah matahari terbit. Ingin berkunjung lagi dan lagi,” Roman.
“…suasananya persis dengan apa yang Anda harapkan. Staffnya ramah dan ringan tangan. Pemandangan, jangan diraguin lagi, udah paling top,” Mirza Lita.
“…Anda akan menyaksikan pemandangan bagus ketika berenang dan berendam,” Rania JA.
Ocehan mereka sejalan dengan hampir 400an ulasan lainnya.
Nah, kami sudah membuktikan sendiri keabsahan ‘ocehan’ mereka, demi kebenaran yang hakiki. Bukan sekedar apa kata orang.
Pertama, Arkara memiliki genangan air dalam jumlah besar yang memanjang di depan deretan balkon. Di beberapa titik di tengah genangan tersebut ada semacam pulau reklamasi, lengkap dengan pilihan tanaman tropis yang sangat subur.
Sore itu, ada dua gadis mengenakan bikini nyebur ke dalamnya. “Ayo renang,” teriaknya kepada sosok laki – laki yang terkulai lemas di balkoni kamarnya. Sepertinya mereka telah melalui malam yang sangat agresif. Huss…ternyata, genangan tersebut adalah kolam renang utama Arkara Ubud. Smi gadis pun menyusuri sepanjang pinggiran kolam. Tanpa pikir panjang kami juga mengikuti jejak mereka. Berenang disini bagaikan menyursuri labirin air diantara dinding kolam dan ‘pulau reklamasi’ (taman kolam) tadi.
Pada beberapa bagian taman kolamnya didesain untuk bergosip ria, tanpa perlu beranjak dari air. Ada semacam sofa air yang bisa menampung bebebrapa orang dewasa. Hanya dengan duduk disini Anda sudah melakukan tiga langkah relaksasi sekaligus: berendam di air, menikmati pemandangan jungle dan mendengarkan kicauan burung dan fauna lainnya. Ya, kolam infinity ini berhadapan langsung dengan hutan yang mayoritas dijejali pohon Bambu. Pohon kelapa yang menjulang tinggi sukses menjadi pemanis, diikuti beberapa jenis pohon lainnya.
Ini pastinya akan menjadi pengalaman tak ternilai bagi kalangan metropolis, dimana mereka terbiasa dengan kicauan burung parkit yang tergantung di ujung garasi.
“Permisi Om, mau lewat,” kata si gadis yang ogah lepas dari bibir kolam, sembari jujur mengatakan jika ia tidak pandai berenang, hahaha.
Next, jika segala urusan kerja sepanjang weekday tuntas dengan baik, semoga ya Tuhan, luangkanlah waktu untuk bermalam di Arkara. Kami merekomendasikan untuk stay di akhir pekan, karena saat itu pula mereka buka Angkringan. Akan ada counter pajangan menu dan grill diatas deck, antara resto dan kolam renang. Anda bisa pesan makanan favorit, kemudian tinggal berenang selama proses pembuatan berlangsung. Saat itu kami memilih untuk mengikuti seluruh proses pembuatan makanan yang kami pesan. Ada kepuasan tersendiri melihat keliahaian sang koki bekerja. Dari bahan yang tadinya terpisah, diolah, kemudian disatukan sedemikian rupa, hingga akhirnya menjadi hidangan super enak.
Pilihan menunyapun cukup bervariasi, mulai dari Donut, Chicken Wings, Kebab, Burger, Pizza dan sebagainya. Harga menu dipatok mulai 8 ribu hingga 35 ribu saja, murah gila. Tapi murah bukan berarti porsinya disunat. Contohnya Kebab, seporsinya bisa membuat program diet selama seminggu otomatis gagal. Nah, lo.
Anggap saja Anda selamat dari serangan fajar, dan berhasil bangun pagi, setidaknya jam 6, maka bergegaslah ambil sepatu. Nikmati alam sekitar resor di pagi hari dengan berjalan kaki. Istilah kerennya morning walk. Kemudian ambil jalur melalui lobi, Anda akan melewati beberapa perumahan warga sebelum sampai di pertigaan, ambil jalur ke kiri. 100 meter pertama merupakan perkampungan warga termasuk bebrapa villa. Baru habis itu Anda akan disuguhi hamparan persawahan. Jalur yang Anda lalui merupakan jalur irigasi, sehingga setiap langkah anda akan diikuti suara gemercik air. Sesekali Anda akan melihat bagaimana para petani menggarap sawahnya. Disamping menanam padi, mereka juga biasa memelihara kuwir dan membiarkannya lepas liar di persawahan itu. Anak semata wayang kami sangat antusias melihat segerombolan kuwir tadi. Kami juga berpapasan dengan beberapa anjing yang ramah, kakek – kakek bersepeda onthel serta kicauan burung yang begitu cerewet.
Tak lama kemudian kami sampai di jalan raya, belok kiri dan ke kiri lagi di balai Banjar. Pajangan jajanan basah sepanjang jalan raya sempat menggoda kami. Namun, kami tidak mau melewatkan omelet bertabur sosis dan bacon sepulang morning walk.
Setelah melewati jalan raya Anda akan melewati beberapa pura keluarga yang menakjubkan, walaupun hanya bisa dilihat dari luar. Sampai di titik ini Anda pasti sudah sangat siap untuk sarapan. Ya, sekitar 5 menit berikutnya Anda sudah kembali tiba di resor, tepatnya di resto.
Jadi, dalam perjalanan yang ditempuh sekitar 40 menit itu, ada banyak hal yang bisa dibahas, dan sebanyak itu pula Anda menghirup segarnya udara Ubud. Sosok kuwir, anjing, burung dan kakek tadi akan terbawa dalam perbincangan di meja sarapan, sampai kopi ke dua ludes. Bukankah liburan seperti ini membawa kedamaian?[SWN]