SuryaDewata, Denpasar – Soekarno Center inisiasi acara bergengsi tingkat internasional melalui Bali International Fashion Week 2022 (BIFW). Acara tersebut akan digelar pada tanggal 11 hingga 15 Oktober 2022, bertempat di Museum Pasifika Nusa Dua, Bali.
BIFW dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi serta dukungan terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah berkontribusi dalam memajukan industri busana di Indonesia. Mereka berharap melalui acara BIFW para pelaku UNKM dapat terus berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan karyanya.
BIFW 2022 dibagi menjadi beberapa tahapan: yang pertama yaitu Konferensi Pers yang diadakan hari ini, Sabtu (17/9) di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar; tahap ke dua akan diisi dengan audisi para model di TS Suites Seminyak, pada hari Minggu (25/9); kemudian baru memasuki tahap akhir pada hari Selasa (11/10) yang akan berlangsung selama 5 hari. Pada tahapan ini akan digelar workshop, seminar, fashion show serta exhibition.
Beberapa sosok yang terlibat di BIFW, sekaligus hadir sebagai narasumber di acara Press Conference 1, yakni, Ni Ketut Nesa Santini selaku pendamping BIFW; Naveen Maghwal yang merupakan Direktur ICCR; Putu A. Prawira Eka Putra, S.KM selaku ketua panitia BIFW; Yongki Perdana sekaligus founder YMM Organizer; artis tanah air Mahdyrez yang juga pelaku Industri Kreatif; Ayu dari Indira Laksmi dan Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedwitri, S.Sos, SH, MH selaku Dewan Pembina The Sukarno Center/Law Center Marhaen.
Hingga saat ini diperkirakan sekitar 25 perancang busana dan 50an model yang akan turut meramaikan gelaran BIFW 2022. Mereka merupakan peserta pilihan yang akan mengikuti audisi, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk India.
Setelah penantian panjang sejak sebelum pandemi akhirnya komite acara BIFW mengusung tema Anjali Mahakrya Wastra Bali yang memiliki arti “Persembahan pagelaran terbaik untuk busana khas Bali, Nusantara dan internasional dengan modifikasi mengikuti perkembangan zaman dan modernisasi. Untuk itu diharapkan mampu memberikan semangat kepada para perajin kain tradisional nusantara untuk terus berkarya serta menjaga eksistensi budaya nasional.
“Kami berharap fashion nusantara bisa nerkembang dan dikenal di seluruh dunia,” ungkap Yongky disela – sela acara.
Putu juga memberikan pernyataan senada, “Kami ingin produk – produk kain nasional mendunia. Kita semua tahu jika masing – masing daerah memiliki produk unik tersendiri, dan kita ingin produknya kian dikenal,” paparnya.
Gusti selaku Dewan Pembina Soekarno Center juga angkat bicara di penghujung acara. “Kita ingin menyelamatkan kekayaan tradisional kita yang beberapa waktu lalu hampir saja diklaim oleh negara tetangga. Ada banyak sekali UMKM kain yang tidak tahu memasarkan produknya, dan berharap melalui acara ini produk mereka kian dikenal,” ucapnya semangat.
Konferensi Pers hari ini ditutup dengan beberapa peragaan busana oleh sejumlah model yang dikoordinasikan langsung oleh YMM Organizer.[SWN]