
Denpasar, Surya Dewata
Pnerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hari ke 2 di SMAN 5 Denpasar berjalan dengan lancar karena sebelumnya sudah dipersiapkan matang mengikuti mekanisme baik juklak maupun juknis.
Kepala Sekolah SMAN 5 Denpasar Dra. Cokorde Istri Mirah Kusuma Widiawati, M.Sos. yang akrab disapa Ibu Cok menjelaskan
sesuai kebijakan dari Dikdikpora jumlah siswa per kelas diisi 36 siswa. Nanti pada saat siswa masuk sekolah dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan siswa sudah masuk kelas, jangan sampai setelah MPLS selesai
1 bulan siswa baru masuk kelas.
Dari pengalaman tersebut akhirnya ada terobosan baru agar siswa bisa dibuatkan kelas, dengan tujuan dari awal siswa masuk kelas dan belajar bisa berjalan tertib.
” Dari hal tersebut, kelompok MPLS harus kelompok kelas, kalau bukan kelompok kelas saya tidak ijinkan , jadi selesai MPLS anak langsung masuk kelas ,” jelas Ibu Cok diruang kerjanya hari Kamis 23/06/2022
Pembentukan kelompok kelas harus disesuaikan dengan situasi dan keadaan siswa agar tidak berbenturan dengan siswa sehingga proses belajar bisa berjalan dengan baik.
” Ini sebuah terobosan baru agar siswa tidak lagi pindah kelas yang akan membuat absen jadi rusak karena anggota kelas
berubah – ubah. Kepala sekolah harus punya kreasii dan inovasi agar siswa merasa nyaman dalam belajar begitu pula guru dan administrasi tidak bingung ,” jelasnya.
” Intinya sebelum MPLS sudah dibentuk kelompoknya dengan meminta bantuan pihak ke tiga untuk melakukan tes psikologi peminatan, setelah selesai MPLS langsung menjadi kelompok kelas ,” imbuhnya.