Denpasar – Surya Dewata
Pendidikan merupakan salah satu indikator bagi kemajuan bangsa dan ditunjang oleh indikator – indikator lain.
Pendidikan tidak hanya membuat orang cerdas dalam intelektual saja tetapi juga cerdas mencerminkan karakter.
” Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang memberikan keleluasan kepada siswa untuk mengembangkan ekspresinya dalam pendidikan ,” jelas Wayan Sukana yang mantan PLT Kepala Dinas Pendidikan kota Denpasar, di kediamanya Senin 07/11/2022
Ekspresi yang dimaksud mencakup talenta dan skill yang dimiliki siswa dan guru sebagai Tut Wuri Andayani atau membimbing dan mengarahkan siswa.
Guru memberikan kebebasan untuk mengembangkan siswa jadi jangan guru yang mengatur itu termasuk dalam kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
Menurut Sukana dari setiap aturan atau kebijakan tentu ada plus minusnya, tergantung dari sudut pandang kita. Kita tidak bisa menentukan plus minus secara riil karena tetap melalui proses evaluasi.
Kurikulum Merdeka Belajar dan pendidikan karakter itu hampir sama cuma kalau Merdeka Belajar itu menjadi imajinasi yang dikembangkan sesuai dengan skill sedang pendidikan karakter jelas ada standarnya yaitu etika susila yang perlu bimbingan dan pengarahan bukan mengatur.
” Maka dari itu kurikulum Merdeka Belajar sangat perlu sosialisasi agar tidak terjadi mis komunikasi dan informasi ,” terangnya
Standar Merdeka Belajar mestinya dikolaborasikan dengan standar siswa yang berkarakter.
” Pendidikan karakter bisa diselipkan ke dalam semua mata pelajaran tapi tetap mengacu kepada aturan dan seni guru dalam membimbing siswanya ,” pungkas Wayan Sukana