Denpasar – Surya Dewata
Ketua Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Bali yang baru terpilih
Nyoman Yoan Saputra
memulai jabatannya dengan semangat dan visi besar untuk membawa olahraga binaraga dan fitness Bali ke tingkat yang lebih tinggi.
Yoan Saputra menyampaikan
harapannya untuk mencetak bibit-bibit atlet baru melalui ajang kompetisi yang dirancang khusus untuk pemula, di Cheap Bali Suplement, Jl Dewi Sri IV, Legian, Badung, Jum’at (27/12/2024) Yoan
Lanjutnya, langkah awal merancang program pembibitan yang inovatif. Ia menyebutkan bahwa kompetisi untuk para pemula akan menjadi landasan utama dalam mencari dan mengasah bakat baru. Ajang ini tidak langsung mengarah pada pertandingan body fitness, melainkan dimulai dengan tahap-tahap dasar seperti edukasi diet dan pembentukan tubuh.
” Dimulai dengan memberikan pemahaman tentang diet yang tepat, terutama bagi mereka yang masih di tahap awal. Setelah itu, mereka akan mengikuti kompetisi sesuai jenjang, mulai dari body fitness hingga kelas fisik dan binaraga yang lebih profesional,” ucapnya
Sebelumnya Bali hanya meraih satu perunggu, ia berharap minimal dapat meningkatkan pencapaian menjadi tiga perak, dengan peluang tambahan untuk emas.
“Target utama kami adalah menambah perolehan medali untuk Bali. Minimal tiga perak, dan jika memungkinkan, satu emas. Kami ingin setiap kelas dapat menyumbangkan medali bagi Bali,” jelasnya
Selain fokus pada atlet lokal, Yoan juga membuka peluang untuk naturalisasi atlet dari provinsi lain yang memiliki potensi besar, asalkan sesuai regulasi dan kebutuhan pembinaan di Bali. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat tim Bali secara keseluruhan.
Tantangan utama Yoan saat ini adalah memastikan keberadaan Pengurus Kabupaten (Pengkab) di dua wilayah yang kosong, yakni Bangli dan Karangasem. Ia menyebutkan bahwa kandidat untuk pengurus Karangasem telah tersedia dan hanya tinggal menunggu keputusan SK. Sementara itu, proses pencarian kandidat pengurus di Bangli masih berjalan.
Dalam hal pembinaan, Yoan menegaskan pentingnya persiapan ideal untuk atlet. “Idealnya, waktu persiapan minimal adalah tiga bulan, tetapi jika ingin hasil maksimal, enam bulan adalah durasi yang ideal. Proses ini mencakup penambahan massa otot dan pengeringan tubuh sebelum pertandingan,” jelasnya.
Dengan strategi pembibitan yang matang, program pembinaan yang terencana, dan fokus pada pencapaian medali, Yoan berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi dunia binaraga dan fitness di Bali. Ia optimis Bali mampu bersaing di kancah nasional dan internasional dengan memperkuat pondasi pembinaan atlet sejak dini.
” Program kita mencetak bibit-bibit unggul dan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang. Kita tidak hanya mengejar prestasi sesaat, tetapi juga membangun masa depan olahraga ini,” tutupnya