
Jembrana – Surya Dewata
Pasar adat yang dilaksanakan di desa Pergung, kecamatan Mendoyo, kabupaten Jembrana yang dibuka oleh bupati Jembrana I Nengah Tamba bertepatan pada hari raya Galungan merupakan sebuah tradisi sejak jaman dahulu, disamping itu memiliki tujuan membantu menumbuh kembangkan ekonomi kerakayatan.
Dengan dilaksanakanya Pasar Adat mampu membuka lapangan kerja banyak orang, baik itu pedagang bisa berjualan maupun seluruh anggota panitia penyelwnggara.
Seperti terpantua awak media pedagang dan pengunjung membludak tetapi tetap disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.
Bendesa adat desa Pergung yang juga sebagai ketua panitia penyelenggara pasar adat, I Nyoman Putra mengungkapkan pelaksanaan pasar adat sekarang ini di desa Pergung kami sudah berkoordinasi dan melapor dengan Satgas (Satuan Tugas) terutama kepada bapak Bupati, Kapolres, dan Kapolsek untuk menjaga keamanan
” Kami dari masyarakat adat menjalankan tradisi adat yang ada di desa Pergung dari jaman dahulu. Dua tahun dimasa Covid-19 kegiatan ini tidak ada atau vakum karena penerapan protokol kesehatan ,” ucap Arta, Minggu, 12/06/2022
Ditegaskan dalam melaksanakan pasar adat ini bila ada hasil akan digunakan untuk program masyarakat yang cukup banyak termasuk nanti bulan Desember tahun 2022 akan melaksanakan upacara Atma Widana (Ngaben Massal) secara gratis
Di tahun 2023 kita juga melaksanakan ngusabha desa di pura Puseh yaitu pura desa agar bisa meringankan beban masyarakat tidak dikenakan urunan alias gratis dengan penghasilan dari Pasar Adat ini
Kami berharap kepada pemerintah agar mendukung kemajuan desa Pergung untuk program pembangunan serta kegiatan yang bisa meringankan beban masyarakat sekarang ini, kalaupun pandemi sudah melandai tetapi ekonomi masyarakat masih terpuruk.
” Itulah yang menjadi tujuan melaksanakan Pasar Adat di desa Pergung dimana selain menjalakan tradisi dari jaman dahulu sedang hasilnya untuk kepentingan dan membantu warga masyarakat desa adat ,” terangya
” Kedepanya pelaksanaan Pasar Adat di lapangan olahraga Pergung ini akan tetap berkelanjutan sesuai tradisi pada setiap Hari Raya Suci Galungan ,” imbuhnya

Sementara seorang pedagang pakaian yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sangat senang bisa berjualan di pasar adat ini dan syukurlah omsetnya juga lumayan. Kami pedagang kecil merasa sangat terbantu dengan adanya oasar adat di desa Pergung ini.

Hal senada diungkapkan ibu Dani yang membuka stand bakso juga mengatakan sangat senang bisa berjualan di pasar adat ini dan omset penjualan cukup bagus dan berharap ke depan pasar adat ini bisa dilaksanakan kembali