Denpasar – Surya Dewata
Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta turut dan rutin berpartisipasi pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 46
PKB diselenggarakan mulai dari 15 Juni sampai 13 Juli 2024 di Art Center, Jl Nusa Indah Sumerta Klod, Denpasar Timur.
Pentas tarian, musik tradisional dan pameran wayan ini digelar di gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Selasa 25/06/2024
AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menyertakan seratus mahasiswanya melakukan kunjungan ke Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sekaligus memeriahkan acara PKB.
Menampilkan tiga persembahan seni yakni, tari pembuka Golek Nawung Asmoro, Konser Karawitan dan tarian berjudul Satria Jati.
Direktur AKN, DR.Supadma, M.Hum, mengatakan berterimakasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada AKN untuk terlibat dalam pagelaran PKB ini.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PJ. Gubernur Bali, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Taman Budaya dan Rektor ISI Denpasar,
kami bisa berinteraksi, bertukar pengalaman dengan para seniman Bali untuk penguatan pada masing-masing prodi yang kami miliki,” ucapnya
AKN Seni dan Budaya Yogyakarta yang berdiri pada tahun 2014, hingga saat ini telah memiliki tiga prodi, yakni prodi seni tari, prodi kriya kulit dan prodi karawitan, dengan jenjang pendidikan Diploma satu, telah melahirkan banyak tenaga terampil dibidang seni budaya Jawa khususnya pelestarian seni budaya keraton Jogjakarta.
“Berdirinya AKN ini diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X karena prihatin melihat generasi penerus pembuat wayang kulit di Jogja yang semakin langka. Diawali dengan prodi Kriya Kulit, AKN mulai berkembang dalam melestarikan seni budaya keraton Yogyakarta,” imbuhnya.
Sementara Keprodi Kriya Kulit AKN, Ima Novilasari M.Sn, menyatakan prodinya mengajarkan mahasiswanya bagaimana cara memproses kulit mentah hingga menjadi wayang dan aksesoris perlengkapan tari.
“Kami membuat wayang dengan menggunakan kulit kerbau asli ,” jelasnya
Kali ini kami menampilkan pameran karya mahasiswa yaitu wayang Gagrak Jogjakarta selain karya aksesoris kulit tari yang dibuat dari kulit sapi.
“Kami bertujuan untuk mencetak tenaga terampil yang bisa melestarikan seni budaya Jogjakarta,” terangnya
Kepala prodi Seni Karawitan AKN, Bayu Purnama, M.Sn, menjelaskan prodinya menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap melestarikan seni budaya Jogjakarta melalui seni karawitan.
” Kami mendapat ilmu yang luar biasa dari ISI Denpasar, dalam teori dan praktek dasar tentang bagaimana menabuh gamelan Bali, sehingga hari ini kami tampilkan penampilan tari Yogyakarta kolaborasi gamelan Bali. Karawitan tidak hanya sempit di musik saja tapi bisa mengadopsi seni daerah lain tanpa mengurangi pakem dari seni dan budaya aslinya,” ungkapnya
Kepala prodi Seni Tari AKN, Luvita Pradana Puspita Sari, S.Sn, mengucapkan harapannya agar bisa terus bekerja sama dalam PKB ini
AKN Seni dan Budaya Yogyakarta berkomitmen bisa bersama Pemda Bali mengembangkan seni budaya tarian daerah masing-masing.
Bali dan Jogja sangat kental dengan tradisi dan budaya masing-masing, walau ciri khasnya berbeda tetapi ada beberapa elemen-elemen tari yang mirip misalnya tari Golek dan Legong,” jelasnya.
” Kolaborasi gaya tarian Bali kedalam tarian kami, dalam bentuk koreografi, tidak hanya mempelajari saja, tetapi juga harus bisa mengembangkan dan melestarikan tarian tradisional ini, tanpa mengurangi estetika dan etika yang berlaku,” imbuhnya
