Denpasar – Surya Dewata
Menyambut Bulan Bahasa Bali sesuai dengan edaran Gubernur Bali, SMP Dwijendra Denpasar melaksanakan festival Nyurat Aksara dan Pidarta bahasa Bali, hari Kamis 23/02/2023
Kepala Smp Dwijendra Denpasar, I Ketut Budayasa menjelaskan hari oni menyelenggarakan festival Nyastra Bali ke 5 dalam rangka menyambut dan melaksanakan Bulan Bahasa Bali sesuai dengan edaran Gubernur.
Ada 2 kegiatan lomba intern yang pertama Nyurat Aksara diikuti oleh semua siswa dan ke dua Lomba Pidarta (Pidato) Bahasa Bali diikuti siswa katagori laki berjumlah 25 siswa sedangkan perempuan juga 25 siswi masing – masing tingkat, total jumlahnya 50 orang. Tingkatannya juga
berbeda dari kelas 7,8,9
Tujuan lomba ini mencari bibit siswa berbakat nantinya bisa dilatih serta dibina dalam mengikuti lomba – lomba bahasa Bali di luar lomba intern sekolah.
Pada lomba kali ini kita bisa melihat potensi dan menyaring bakat anak – anak dalam berbahasa Bali.
Disini wali kelas yang berperan bisa membimbing serta menjaring siswanya yang berbakat.
Ditanyakan terkait murid atau siswa sekarang sudah agak jarang berkomunikasi dengan bahasa Bali,.Buda mengatakan memang siswa sekarang lebih banyak menggunakan bahasa campuran, disebabkan karena kondisi jaman modern, itu kita maklumi.
” Nah dengan adanya Bulan Bahasa Bali kami berharap kembali digalakan siswa menggunakan bahasa Bali dalam berkomukasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi ,” jelasnya.
Contohnya seperti sekarang dalam lomba Bulan Bahasa Bali siswa belajar menggunakan bahasa Bali yang baik dan benar, seoerti pengucapan kata yang huruf belangnya ” e ” itu cukup susah. Banyak siswa menyebutnya salah.
Dengan adanya Bulan Bahasa Bali ada tahap pembelajaran bagi siswa untuk belajar bahasa Bali
Ditambahkan, untuk pelajaran bahasa Bali karena kita menggunakan kurikulum nasional mata pelajaran bahasa Bali ada 2 jam dalam seminggu, seharusnya diberikan penambahan waktu lagi
Dengan Kurikulum Merdeka kalau pendapat saya pribadi boleh ditambahkan waktu mata pelajaran bahasa Bali, karena juga dari Kurikulum Merdeka pusat boleh ditambahkan dimana dalam pelaksanaanya diatur oleh sekolah.
” Proses pembelajarannya bisa dilakukan di luar kelas dalam bentuk praktek – praktek, secara tidak langsung bisa mengasah kemampuan siswa dalam berbahasa Bali yang baik dan benar ,” imbuh I Ketut Budayasa
