Jembrana, Surya Dewata
Gerai tes Ravid di masa pandemi Covid – 19 banyak bermunculan seperti di desa Gilimanuk, kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana. Gerai tes Ravid secara langsung menampung tenaga kerja juga peluang kerja sebagai tukang ojek
Jungking salah seorang tukang ojek yang beroperasi sekitaran pelabuhan Gilimanuk menjelaskan dengan keberadaan tempat atau gerai tes Ravid sangat membantu sekali dimasa pandemi ini.
Dulu sebelum pandemi saya bekerja serabutan dan hampir tiap hari ada saja pekerjaan tetapi sekarang ini sangat susah mencari pekerjaan.
” Sekarang ini hanya ngojek yang bisa dikerjakan, tidak merugikan orang dan tidak melanggar hukum , ” ucapnya.
” Dengan adanya gerai tes Ravid sangat membantu dan bisa bekerja menjual jasa mengantar bagi masyarakat yang butuh jasa anatar jemput ,” jelasnya.
Ditambahkan, saya sebagai ojek hanya menawarkan kepada penumpang dan menanyakan apa sudah tes Ravid atau belum, kalau belum saya siap mengantarkan ketempat tes Ravid gratis jangan dikasi ongkos dan silahkan kekantor nanti masalah biaya juga di kantor. Saya tidak menaikan biaya tes dan tidak berani untuk itu hanya mendapatkan fee saja.
” Jadi tidak ada unsur pemaksaan terserah penumpang maunya tes Ravid kemana kita tunjukan yang penting kerja halal dan kemana lagi kami mencari pekerjaan, kami hanya mencari sesuap nasi untuk anak dan istri untuk bertahan hidup butuh makan dan biaya sekolah ,” terangnya.
” Kami sangat berterima kasih kepada balak Bupati, bapak Lurah dan instansi lain yang mendukung kami serta tolong bantu kami sebagai rakyat kecil hanya mencari nafkah ,” imbuh Jungking.
Hal senada juga diucapkan tukang ojek Ranto dan Reza merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya gerai tes Ravjd, bisa bekerja di masa sulit masa pandemi serta bisa bertahan untuk biaya keluarga yang ditanggungnya.
Candra warga dari Denpasar yang hendak menyeberang ke Jawa mengatakan sangat terbantu dengan adanya ojek karena bisa menunjukan dan mengantar ke tempat tes Ravid jadi tidak bingung lagi karena sudah diantar ke tempat tes Ravid
Di tempat terpisah Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadi Kusuma mengatakan keberadaan gerai tes Ravid pada dasarnya mendapat ijin dari Satgas Covid kabupaten, jadi kami sangat mendukung karena sangat membantu bagi lara pengguna jasa yang menyeberang ke pulau Jawa.
Begitu pula dengan adanya gerai tersebut sangat membantu warga kami mendapat pekerjaan dimana sekarang ini masa pandemi sangat susah mencari pekerjaan karena gerai tes Ravid bisa menampung beberapa pekerja dari lingkungan setempat.
Tukang ojek juga bisa hidup dengan mengantar ke tempat tes Ravid dan kami bersinergi dengan Kapolsek selalu mengingatkan keselamatan di jalan, ketertiban dan keamanan.
Untuk itu kami dan Kapolsek sudah mengadakan pembinaan kepada para tukang ojek agar selalu mentaati peraturan lalu lintas.
Keberadaan ojek menurut saya cukup membantu pengguna jasa antar maupun jemput bagi warga yang membutuhkan dan semua tukang ojek warga kami bisa memperoleh pekerjaan dimasa sulit pandemi ini juga karena sebagian besar warga di Gilimanuk bekerja di sektor jasa
” Kami tidak keberatan dengan adanya gerai tes Ravid apalagi sudah membantu warga kami mendapatkan pekerjaan ,” tegas Ida Bagus Tony Wirahadi Kusuma
Sementara Babinsa Polsek Gilimanuk, Artana mengatakan keberadaan ojek kaitannya dengan gerai tes Ravid di masa pandemi dengan diberlakukannya tes Ravis sebagai syarat untuk bisa menyeberang ke pulau Jawa ada kesempatan warga menvari pekerjaan dengan memberi informasi keberadaan tempat – tempat tes Ravid, mengantarkan penumpang ke gerai tes Ravid yang ingin dituju.
” Kami Babinsa bersama Lurah dan pemilik tes Ravid juga tukang ojek ( peluncur ) sudah dirapatkan agar tukang ojek selalu mengutamakan keselamatan, tidak mengganggu pengguna jalan , tidak meresahkan warga ddan tidak kalah penting selalu menggunakan etika baik berkomunikasi dengan penumpang.,” jelasnya
“Pads intinya dengan keberadaan ojek dan gerai tes Ravid sangat membantu masyarakat yang membutuhkan jasa antar ke tempat gerai tes Ravid .
Terkait biaya tes Ravid tidak ada laporan dari masyarakat karena jumlah biaya sudah ditetapkan oleh pemerintah ,” pungkas Artana