Tabanan – Surya Dewata
Membangkitkan UMKM dan pariwisata desa Jatiluwih pasca pandemi, Politeknik Internasional Bali (PIB) melaksanakan pelatihan pembuatan makanan berbahan dasar kopi dan beras merah yang merupakan produk asli dari hasil perkebunan kopi dan oertanian beras merah di Jatiluwih jenis kopi Robusta, Senin 24/04/2023
Perlu diketahui PIB merupakan kampus Tourim-preneur pertama di Indonesia. Program studi unggulan yang ditawarkan meliputi: Culinary Arts (A.Md.Par), Hotel Management (S.Tr.Par), dan Event Management (S.Tr.Par).
Pelatihan menghadirkan nara sumber dari Owner Lavana Kopi yang terletak di desa Pandak Gede Tabanan, Agung Nila Yana menjelaskan proses pembuatan kopi yang berkualitas dari awal mulai panen kopi diproses sampai menjadi bubuk kopi
Lanjutnya, kopi merupakan hasil produk perkebunan perkebunan di Indonesia seperti di desa Jatiluwih.
Proses pembuatan kopi dimulai dari pemetikan buah kopi yang sudah matang yaitu berwarna merah. Itu merupakan standar internasional
Setelahnya disangrai atau roasting menggunakan mesin – mesin yang sudah terukur dari segi waktu dan suhu, sehingga menciptakan cita rasa kopi yang berkualitas dan tidak banyak aroma yang berkurang.
Proses pembuatan kopi secara tradisional banyak rasa atau ties dan juga aroma kopi hilang.
Dalam pelatihan ini kami memeberikan tehnik dan cara pembuatan kopi tanpa menggunakan alat yang mahal akan tetapi cita rasa kopi tetap terjaga kualitasnya.
Desa Jatiluwih banyak didatangi wisatawan dari manca negara, dengan alat sederhana bisa menyajikan kopi khas Jatiluwih sehingga bisa membangkitkan UMKM memberi penghasilan kepada masyarakay.
” Berkaitan dengan produk kopi dan beras merah itu bisa dicampur menjadi produk turunan asal saja campuran kopi dan beras merah harus ditakar perbandingan, 1 kg kopi dicampur 0,25 atau seperempat bubuk beras merah sehingga cita rasa kopi masih terasa ,” imbuh Agung Nila Yana.
Pada saat tersebut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) kampus PIB,
Dinar Sukma Pramesti menjelaskan sebelum program oelatihan ini dilaksanakan kamienyakan terlebih dahaulu program apa yang ingin dilaksanakan.
Mereka menginginkan pelatihan pembuatan kopi yang kebetulan di desa Jatiluwih dengan hasil kebun kopinya sudah memproduksi kopi bubuk bernama Kopi Celepuk dan beras merah.
Dinar juga mengatakan dari Kopi Celepuk dan beras merah bisa diolah menjadi produk minuman kekinian yang akan di sajikan dan diperkenalkan nanti pada saat Jatiluwih Festival bulan Juni mendatang
Dari sinilah kami melaksanakan pelatihan membuat kopi siap saji berupa kopi kemasan sebagai produk UMKM dan siap dipamerkan dan dijual pada saat festival nanti sebagai pendukung pariwisata desa Jatiluwih.
Pelatihan berlangsung dua hari jadi hari ini pembuatan kopi sedangkan besok hari Selasa akan dilaksanakan pelatihan Cookies dan Bolu.
” Tujuan dari pelatihan ini tiada lain menumbuhkan UMKM desa Jatiluwih sehingga bisa berkembang menjadi produk khas
Produk tersebut bisa dilihat maupun dibeli pada saat Jatiluwih Festival bulan Juni mendatang ,” jelas Dinar Sukma Pramesti
Sementara perbekel desa Jatiluwih, I Nengah Kartika S.Sos. menerangkan dirinya baik secara lembaga maupun pribadi sangat mendukung program pelatihan seperti ini karena . bisa menyaksikan langsung melalui demo bagaimana proses pembuatan kopi yang benar sehingga bisa mengahsilakan bubuk kopi berkualitas.
Dari pelatihan ini bisa menghasilakan produk – produk dari hasil perkebunan disini yaitu kopo serta beras merah.
Kopo dan beras merah bisa dibuat produk minuman kekinian
Dari kerjasam dengan PIB kami berharap bisa berkelNjutan serta masyarakat bisa mendapat penghasilan lebih dari hasil oerkebunan dan pertanian.
Pariwisata Jatiluwih dari satu sisi sebagai ikon dan dari satu sisi sebagai tambahan penghasilan masyarakat
Ditambahkan desa Jatiluwih merupakan Daya Tarik Wisata (DTW) Segi Tiga Emas di Tabanan yaitu meliputi Tanah Lot, Ulun Danu Bedugul dan Jatiluwih (yut)