Oleh I Ketut Suar Adnyana
Surya Dewata
Memuliakan air telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan program Danu Kerthi. Program ini bertujuan untuk menjaga sumber air tawar di Bali sehingga Bali tidak kekurangan air. Air merupakan kebutuhan vital bagi manusia.
Pemerintah dalam menjalankan program memuliakan air belum berjalan dengan maksimal. Sungai-sungai yang melintasi Kota Denpasar terlihat keruh dan banyak sampah. Padahal air sungai dipakai oleh Pemerintah Kota Denpasar untuk kebutuhan air bagi masyarakat kota Denpasar.
Air baku sungai walaupun sudah diolah tidak layak untuk diminum karena pengolahannya belum maksimal. Air yang dikelola oleh PDAM Kota Denpasar khususnya air bersumber dari Sungai Ayung tidak layak untuk diminum karena adanya kandungan lumpur tetapi masih layak dipergunakan untuk mandi dan mencuci.
Program Danu Kerthi hendaknya dijalankan dengan berkelanjutan sehingga memuliakan air terus dilakukan pemerintah bersama masyarakat.
Kebutuhan air di Bali sangat bergantung pada danau-danau yang ada di Bali. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kualitas air yang ada di danau. Air di Danau Batur tercemar karena adanya kegiatan budi daya ikan di sekitaran Danau Batur.
Bangkai ikan yang mati diakibatkan oleh belerang pada saat tertentu mengambang dipermukaan. Hal ini mencemari kualitas air Danau Batur.
Danau Beratan yang menjadi tujuan wisata di Bedugul terkesan tidak terawat. Warung-warung dibangun di pinggiran danau merusak estetika pemandangan danau.
Air dari cucian perabotan alat-alat dapur pemilik warung mengalir ke dalam danau. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan mencemari kualitas air Danau Beratan.
Pelaksanaan WWF ke -10 tahun 2024 dilaksanakan di Penyelenggaraan WWF ini dijadwalkan akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024 di Bali.
Sejumlah kepala negara atau kepala pemerintahan akan menghadiri acara tersebut.Tentu dengan diadakan WWF di Bali diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bali.
Dengan dilaksanakan WWF ke -10 di Bali, sumber-sumber mata air yang akan dikunjungi sudah ditata dengan rapi.
Bali mulai bersolek.Tetapi, setelah WWF dilaksanakan dapat dipastikan sumber-sumber air yang telah dikunjungi oleh delegasi dari berbagai negara, akan kembali tidak terawat. Wajah kota kembali tidak tertata. Taman kota kurang terawat dan kota akan kembali remang-remang.
Pemerintah hendaknya dalam melaksanakan program Danu Kerthi secara berkelanjutan. Kebanyakan sungai-sungai yang ada di Bali merupakan sungai mati.
Tentu beberapa tahun ke depan akan semakin banyak jumlah sungai mati yang ada di Bali. Debit air Sungai Unda semakin lama-semakin mengecil.
Begitu juga debit air Sungai Ayung akan semakin mengecil karena pepohonan di hulu sungai sudah berkurang. Sungai-sungai yang melintasi Kota Denpasar airnya keruh dan banyak sampah.
Sebelum Bali kekurangan air, sumber mata air hendaknya dijaga secara berkelanjutan. Memuliakan air perlu sinergi antara pemerintah dan masyarakat.