Denpasar – Surya Dewata
Pemberitaan 4 media online yang menyebutkan yayasan Bagus Widya Jendra yang bergerak di bidang pelatihan dan terapi bagi anak – anak autis terkait aktivitas, parkir dan kebisingan mengganggu kenyamanan warga di perumahan Blok 1 perum Wira banjar Tegeh Sari Tonja, ditanggapi serius oleh Pembina Yayasan Bagus Widya Jendra, I Gusti Agung Tri Sanjaya, S.Ag.,Msi.
Guna mengklarifikasi berita tersebut I Gusti Agung Tri Sanjaya menggelar jumpa pers mengundang beberapa awak media, Kelian Dinas, Lurah serta Babinsa juga Babinkamtibmas setempat, hari Kamis 25/07/2024
I Gusti Agung Tri Sanjaya pada saat tersebut menjelaskan selama 2 tahun tinggal di perumahan ini memberi pelatihan dan terapi bagi anak – anak autis dengan jumlah pasien hampir 200 anak, per hari 20 anak diterapi.
Lanjutnya, anak – anak autis yang diterapi pada umur 2 sampai 7 tahun pasti akan mengalami kesembuhan mencapai titik 90% normal.
Anak autis sulit mencapai titik normal tetapi ditempat kami selain diterapi juga dilatih berstimulasi ke titik normal.
Tuntutan dari orang tua melatih anaknya itu yang membuat saya mendirikan yayasan merangkul anak – anak autis menjadi normal.
Terkait yayasan bernaung di bawah Departemen Agama berupa pasraman sejenis sekolah bernama Pratama Widya Laiya untuk TK, sedang untuk TK namanya Adi Widya Laiya.
Karena Juknisnya baru muncul bulan januari 2025 maka diperintahkan menyusul semuanya dari ART dan lainya sampai selesai.
” Situasi parkir menjadi fokus perhatian kami dan sudah atur regulasinya dengan sangat ketat sehingga tidak mengganggu warga sekitar begitu juga dalam mengantisipasi kebisingan setiap ruangan dipasangi peredam suara sehingga kedap suara tidak menggangu lingkungan ,” jelasnya.
“.Dari pihak Kepala Lingkungan dan Pemerintah Desa juga sudah memberikan ijin untuk pelatihan dan terapi bagi anak – anak autis. Lima tahun lagi kami akan pindah ke Batubulan, lahan sudah siap tinggal pembangunan saja, ” imbuhnya.
Kuasa hukum dari Satu Pintu Solusi, Suriantama Nasution saat tersebut mengatakan kami mewakili dan menerima amanah dari yayasan berkenaan dengan klarifikasi berita di media
Ada tayangan 4 berita yang relatif tidak benar dan harus diluruskan. Tadi sudah disampaikan bagaimana kita menjaga golden age setiap anak – anak sebagai regenerasi.
Berikutnya ada 4 hal yang diangkat dalam berita yang harus dijawab. Media tersebut diantaranya Berlian News, Viral Bali, Harian Teks, Nusantara Jaya News.
Menanggapi prihal pemberitaan banyak komplain dari warga sekitar sekolah. Dalam proses mediasi telah disepakati jam kerja yayasan dari jam 8 pagi sampai jam 16, mencarikan lahan parkir koordinasi dengan Kaling dan lurah, kebersihan tetap diperhatikan, parkir di perumahan Wira Gatsu selama jam operasional yayasan.
” Kami tunduk dan patuh pada lingkungan dimana ada Pokja, Babinsa, Babinkamtibmas yang bisa dan terus memberikan arahan ” ucapnya
Terkait kebisingan disini semua ruangan sudah didesain kedap suara nanti bisa langsung di cek apa ada suara sampai keluar.
Kami sepakat rumah itu nyaman dan tenang tetapi disekitar lingkungan perumahan bukan kami saja termasuk fasilitas bersama juga menyangkut parkir.
Berita belum ada penyelesaian, masalah ini penulisnya tidak paham juga memahami jalan buntu dan mengirimkan pengacaranya.
Saya sebagai kuasa sudah melayangkan somasi kepada si penulis dan media dalam menggunakan hak jawab.
” Sebetulnya kita adalah bagian dari pilar untuk mempertahankan bangsa ini. Kalau mau ngobrol ada tempat untuk komunikasi. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi. Tolong jangan diplesetkan
Kepada 4 media ada somasi keras untuk itu ,”.tegasnya
” Kemerdekaan pers sah – sah saja tetapi bertanggung jawab ,” imbuhnya.
Sementara Kepala Lingkungan Lingkungan banjar Tegeh Sari desa Tonja, I Nyoman Sudarma menjelaskan dari pihak kelurahan sudah memfasilitasi untuk mediasi.
Awalnya masalah parkir dan polusi suara dan sudah melaporkan ke Lurah desa setelah itu mengundang perwakilan warga dan sepakat masalah parkir akan diatur rapi sedangkan kebisingan sudah menggunakan lapisan kedap suara dan sudah dijalankan.
” Kami sudah cek dan memang sudah dilaksanakan sesuai kesepakatan. Kalau ada masalah mohon bersurat tetapi sudah muncul pemberitaan di media, mediasi yang ke 2 belum dilaksanakan ,” ujarnya