Badung – Surya Dewata
Ramainya postingan di media sosial menayangkan perbekel desa Sungai, (kecamatan Petang, Badung mengajak masyarakat mesikian (menjadi satu) memilih satu paslon Bupati dan Wakil ataupun paslon gubernur itu tidak benar
Perbekel desa Sulangai, Nyoman Sunarta menjelaskan bahwa kata mesikian yang dimaksud adalah mengajak masyarakat untuk bersatu dalam membangun desa tanpa dipengaruhi oleh politik.
Kegiatan yang viral di medsos itu memang murni kegiatan tahun anggaran 2024. Beberapa kelompok mengajukan usulan kepada desa untuk dibantu peralatan pertukangan.
Karena sudah masuk di RKP dan sudah dianggarkan di APBDes serta sudah waktunya di eksekusi sesuai dengan kegiatan di desa maka dipanggil semua kelompok agar diketahui jumlah kelompok termasuk anggota kelompok.
Dalam proposal setelah di cek sesuai dengan orangnya yang hadir menyediakan bantuannya melalui Bumdes.
“.Kami telah memverifikasi proposalnya dan tidak semua proposal bisa dibiayai karena haris diverifikasi sesuai dengan kebutuhan mereka ,”.jelas Sunarta di kediamannya hari Minggu 17/11/2024
Sebelumnya kami sudah bersurat tanggal 14 Nopember 2024 kepada PUPR Badung untuk melakukan pendampingan kepada para tukang yang mengajukan proposal.
” Karena ini Pemberdayaan masyarakat maka sebelum barang bantuan diserahkan harus ada pembinaan dinas terkait yaitu Dinas PUPR berkaitan dengan keselamatan kerja maupun tehnik ,” ucapnya.
Setelah memberikan arahan kepada kelompok sesuai dengan yang beredar di media Tiktok sama sekali tidak benar dan program bantuan alat pertukangan itu bukan Bansos.
” Adapun kata – kata mesikian memang biasa digunakan setiap memberikan wejangan ataupun arahan. Jadi kata mesikian maksud dan artinya adakah bersatu di desa Sulangai dalam membangun desanya sendiri ,” tegasnya
Lanjutnya, dengan masyarakat bersatu maka bisa membangun desanya. Kalau masih cerai berai tidak akan mampu berbuat apa – apa.
Kami sama sekali tidak ada mengarahkan untuk masyarakat memilih salah satu calon Bupati juga gubernur baik calon nomor urut 1 atau 2.
” Kami tau diri waktu itu tempatnya dikantor perbekel yang merupakan kantor pelayanan publik.
Kalau perlu silahkan di cek atau konfirmasi ke tukangnya ,” tutup Sunarta
Sementara, Ketut Sumerjaya sebagai ketua tukang mengatakan memang benar perbekel tidak ada mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu paslon.
” Kata mesikian maksudnya masyarakat agar bersatu, jangan karena beda pilihan atau beda politik masyarakat terpecah belah. Kalau sampai ini terjadi maka membangun desa akan mengalami kesulitan.,” tegasnya