Denpasar – Surya Dewata
Sempat viral toko Cina yang ada di Jimbaran Bali karena termasuk Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) tidak mematuhi peraturan Pemerintah Provinsi Bali, kini toko Cina beroperasi kembali.
Kasat. Pol. PP provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi yang ditemui awak media menjelaskan telah turun ke lokasi toko dan restoran Cina pada awal bulan September di Jimbaran hasilnya sudah memiliki ijin lengkap.
Lanjutnya, pertama kita meminta toko uang menjual latex juga memajang atau menjual barang seni karya produk lokal Bali seperti barang kerajinan.
Ke 2, kita juga mendorong untuk memasang papan nama berisikan aksara Baki sesuai peraturan Pergub nomor 80 tahun 2018.
Sedangkan penggunaan pakaian adat Bali sudan menyesuaikan.
Untuk tenaga kerja sebagian besar orang Bali memang ada beberapa orang WNA tapi sudah punya izinnya dan sudah diperlihatkan beserta bukti – buktinya.
” Sedangkan restoran kita minta jangka waktu 3 bulan untuk penyesuaian perijinan sesuai dengan jumlah kursi yang ada karena sementara ini hitungan jumlah kursi tidak cocok dengan ijin yang dikantongi ,” ucap Dewa Nyoman Rai Dharmadi di ruang kerjanya, Senin 11/09/2023
Toko Jewelry yang di jajakan memang produk lokal Bali, managernya serta karyawan juga orang Bali jadi tidak ada masalah.
Terkait ada kerja sama dengan agensi Cina dikatakan itu kesepakatan mereka kita tidak ikut campur tetapi jangan sampai ada istilah jual beli kepala.
Kalau jual paket murah kategori itu tidak jelas, karena paket wisata bisa dari penerbangan, hotelnya, obyek wisata yang dikunjungi, tempat mereka berbelanja.
Dikatakan ada uoaya monopoli sijelaskan itu ada organisasi Asita yang menyepakati. Kalau kita melarang itu dari sisi mana jadi urusanya beda.
Sepanjang kegiatan wisata mereka tidak merugikan citra Bali karena mereka menjual branding Bali sudah tentu harapan kita bisa membantu pertumbuhan ekonomi Bali dengan menjual produk lokal Bali
” Dari sisi pembayaran kita juga tidak melihat ada transaksi lewat Crypto atau We Chat ,” ungkap Dewa Nyoman Rai Dharmadi
