

SuryaDewata, Gianyar – Joged Bumbung (JB) bukanlah hal baru bagi warga Bali. Namun, salah satu tarian eksotis ini benar – benar berbeda bagi wisatawan mancanegara (Wisman). Pun begitu, baik warga Bali maupun Wisman selalu antusias menyaksikan JB. Setidaknya begitulah pengakuan seorang Wisman asal Amerika, Jason, pada acara welcome diner di Ubud pada Sabtu malam (14/5).
Ketika diberitahukan bahwa makan malam nanti akan diiringi Joged Bumbung, Jason tampak biasa saja. Acara Tari inipun terselip pada menu hidangan malam itu dan tidak ada satupun dari mereka yang menanyakan soal JB.

Saat memasuki makanan penutup barulah JB mulai dimainkan. Para tamu mulai penasaran ketika alunan akustik terhenti, dan digantikan tabuh JB. Mereka mulai mencari tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
Saat Devi memulai pertunjukannya mereka sontak berdiri dan terfokus ke JB. Mereka mendadak jadi videographer. Saat salah satu dari mefeka dijawat (diundang untuk turut menari) teman temannya memberikan dukungan dengan bertepuk tangan.
Hampir seluruh tamu yang hadir (20 orang) mendapat bagian ngibing (menemani penari berjoged). Beberapa dari mereka terlihat menunggu jawatan untuk menunjukkan kebolehannya. Jason yang tadinya menolak ngibing, ketika dijawat, akhirnya naik panggung juga.

JB sudah pasti menjadi topik mereka malam itu. Jason mengucapkan terimakasih kepada panitia atas jamuan meriah tersebut. Bahkan, besoknya, Jason kembali menghubungi panitia bahwa ia ingin memberikan Tips kepada penghibur, yakni pemain akustik dan penari Joged.
Rupanya mereka sangat menikmati tarian Joged, termasuk ngibing. “Saya sudah tiga kali berlibur di Bali tapi baru pertamakali menyaksikan tarian ini. Saya sangat menyukainya, begitu juga teman – teman kami,” ungkapnya sumringah.[SWN]