SMA PGRI 2 Denpasar Sambut Bulan Bahasa Bali Gelar Berbagai Lomba Lestarikan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali

Denpasar – Surya Dewata

Dalam menyambut Bulan Bahasa Bali (BBB) yang ke 5 sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali, SMA PGRI 2 Denpasar mengadakan berbagai lomba dengan menggunakan bahasa Bali.

Lomba dengan menggunakan bahasa Bali diantaranya lomba lagu pop Bali, lomba nyurat aksara Bali, lomba mesatua dan mepidarta Bali, kini berakhir dilanjutkan penyerahan hadiah bagi siswa pemenang lomba, hari Selasa, 28/02/2023

Kepala Sekolah SMA PGRI 2 Denpasar, I Komang Arta Saputra, S.Pd., M.Pd mengatakan dirinya sangat mengapresiasi apa yang di edarkan Gubernur Bali terhadap perlindungan dan pelestarian bahasa, aksara dan sastra Bali.

Lanjutnya, Aksara dan sastra Bali sangat penting untuk dilestarikan karena merupakan bahasa ibu dan bahkan adat budaya Bali.

Sehingga tidak hanya menjadi kenangan sejarah saja, untuk itu semua pihak agar mendukung Bulan Bahasa Bali dilaksanakan di sekolah, dengan tujuan : Pertama siswa merasa ikut memiliki serta melestarikan bahasa Bali
Ke dua melatih siswa berbicara atau berkomunikasi baik dengan teman perorangan atau publik di depan orang banyak katena kurangnya ruang mereka menggunakan bahasa Bali sehingga lebih mudah menggunakan bahasa Indonesia.

Diharapkan dengan Bulan Bahasa Bali para siswa mulai berani dan yakin untuk menggunakan bahasa Bali secara baik dan benar

Memang kita ketahui kalau bahasa Bali agak berbeda karena ada tingkatannya kepada siapa kita berbicara.
Tingkatan bahasa Bali ada bahasa biasa dan bahasa halus itu harus disesuaikan dengan lawan bicara atau nahasa balinya saur singgih.

“.Dengan kesempatan ruang yang kita buka seperti bercerita, pidato menggunakan bahasa Bali midah – mudahan bisa memberi keberanian kepada mereka mampu berbahasa Bali ,” jelasnya

Kalaupun memang belum bisa menguasai sepenuhnya bahasa Bali, sambil berjalan dan belajar, berlatih bisa menggunakan bahasa campuran dahulu sehingga kalau belum mampu menggunakan bahasa Bali sepenuhnya masih bisa berkomunikasi dari pada sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia.

” Mudah – mudahan dengan acara yang diselenggarakan disekolah seperti ini para siswa mulai berani belajar menggunakan bahasa Bali seperti pada acara Paruman Yoana ( rapat anak remaja) dengan menggunakan bahasa Bali uang dilaksanakan kada akhir semester ,” ucapnya

Kita mencoba karena tidak banyak anak yang berani ngomong di hadapan orang banyak menggunakan bahasa Bali, kadang siswa tidak datang karena tidak bisa bahasa Bali.

” Dengan memberikan ruang menggunakan bahasa Bali, sedikit di campur bahasa Indonesia pelan – pelan mendengar, belajar, meresapi sehingga nantinya siswa sepenuhnya bisa berbicara menggunakan bahasa Bali , ” imbuhnya

Related Posts