Sukmawati Soekarnoputri Kembali Kepangkuan Hindu Dharma

Denpasar, Surya Dewata

https://youtu.be/vMuLvnG8P6k

Tokoh Nasional dan juga putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri (70), untuk pindah memeluk agama Hindu akhirnya tercapai melalui upacara Sudhi Wadani yang rangkaiannya diadakan tanggal 25-26 Oktober 2021.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa (AWK), serta Muhammad Putra Al Hadad putra dari Sukmawati Soekarnoputri, turut hadir menyaksikan secara langsung rangkaian upacara ritual Sudhi Widani.

AWK menjelaskan bahwa rangkaian upacara Sudhi Widani ini dilaksanakan di beberapa tempat di Bali termasuk di Denpasar, Gianyar dan Buleleng dimana upacara berlangsung dari tanggal 25 sampai 27 Oktober. sebelumnya ada upacara Melukat dimana Ibu Sukmawati menyucikan diri di pantai utara Buleleng difasilitasi keluarga Pasek Bale Agung Singaraja

Untuk hari ini puncaknya jam 10 telah dilaksanakan upacara Sudhi Widani yang terdiri dari 2 acara yaitu acara ceremonial dan yang ke 2 acara ritual.

Acara seremonial dilakukan langsung di kediaman atau tempat leluhur Pasek Bale Agung dihadiri Parisada Hindu Dharma, pengempon, penglingsir serta instansi yang terlibat dalam urusan administrasi jadi Ibu Sukmawati sudah menandatangani dokumen – dokumen baik catatan sipil dan lainya.

Acara ritual diadakan di Merajan Bale Agung yang dipimpin oleh pendeta Hindu dari wangsa Pasek Bale Agung yang diikuti secara terbatas karena prokes .

” Acara ritual ini merupakan pemulangan dimana manusia itu dilahirkan kembali menjadi seorang Hindu, termasuk didalamnya ada upacara 3 bulanan, 6 bulanan , otonan, potong gigi dan upacara lainya serta yang terakhir pengucapan upasaksi dan wisuda dihadapan leluhur juga Ida Hyang Widi bahwa beliau hadir sebagai umat Hindu tanggal 26 Oktober yang juga sebagai hari ulang tahun genap berusia 70 tahun ,” jelas AWK

Sukmawati Soekarnoputri dalam konferensi persnya menuturkan, mengapa ia melakukan perpindahan agama lamanya menjadi agama Hindu. Ia mengungkapkan bahwa, ini merupakan proses yang panjang yang dilaluinya bahkan sampai 66 tahun perjalanan proses dirinya untuk memutuskan kembali kepada agama leluhurnya.

“Jadi waktu saya kecil umur 4 tahun, ibu saya Fatmawati yang sangat menghormati dan mencintai ibu mertuanya, Eyang putri Ida Ayu Nyoman Rai (Bali_Bale Agung Singaraja), ia merasa agaknya layak menjadi penari Bali. Diusia itulah saya didandani sebagai penari dengan kostum penari pria, penari kebyar, “ungkapnya dalam acara konferensi pers, Selasa (26/10/2021), di Istana Mancawarna, Gianyar.

Ia juga menceritakan bahwa sosok Eyang Putri inilah yang banyak memperkenalkan tradisi dan kebiasaan budaya Bali kepada dirinya. Eyang putri juga menuntunnya mengenal lebih banyak tari Bali, dengan melantunkan nada gamelan sederhana untuk membujuk cucunya agar mau belajar menari Bali.

“Kesan dari masa kecil inilah yang membuat saya mencintai kesenian terutama kesenian asal Bali, dengan banyaknya pentas membuat saya makin mahir menarikannya, “ungkapnya.

Saat menginjak lulus SMA dirinya menceritakan bahwa merasakan sangat pahit dan sedih dijaman politik kala itu, penuh duka derita bagi keluarga bung Karno. Ia melanjutkan bahwa kakaknya mas Guntur sudah di drop out dari universitas, Megawati juga di drop out dari universitas karena aktivis nasionalis (ormas GMNI), dan dirinya merasa juga pasti akan ditolak masuk universitas karena merasa putri dari Soekarno yang sudah tersisihkan.

“Dari kondisi itu ibu menginginkan saya untuk meningkatkan talenta dalam menari. kebetulan di taman Ismail Marzuki didirikan pusat kesenian (akademi) seni pertunjukan, dari seni tari, seni musik, seni rupa, seni teater dan seni film (cinematografi), lalu saya mendaftar menjadi mahasiswi akademi tari, “jelasnya kepada awak media.

Dari semua yang ia ceritakan setiap detail itulah yang membuat dirinya mengagumi kehidupan Bali, dan ia juga bercerita tentang banyaknya kejadian niskala (gaib) yang dialaminya, yang juga menuntunnya ke arah spiritualitas Hindu Dharma.

“Semangat hidup yang saya jalanin tidak lepas dari pengaruh leluhur (Eyang putri) dan juga budaya Bali itu sendiri. Ya saya juga banyak dipengaruhi oleh sosok Arya Wedakarna, pemuda yang religius ini juga banyak mengajarkan bagaimana sembahyang dengan cara Hindu Bali, “ungkapnya. 

Dukungan juga mengalir dari tokoh puri Gerenceng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Agung juga ikut mendoakan agar kelak agama yang dianutnya sekarang dapat memberikan pencerahan, kedamaian dan kebaikan dari segala penjuru kehidupan.

Related Posts

Qonaqlar kazinonun mobil proqramından istifadə edərək Pin Up casino hədis avtomatında əylənə bilərlər. pin up Bonus 72 saat ərzində mərc edilməlidir. avtomatik olaraq Onların əsl üstünlüyü əsl kazino atmosferini coşğunluq etmək imkanıdır. pin-up casino giriş Hesabınızın Kassir bölməsində valyuta ödənişlərini edə bilərsiniz. pin up apk