TPS3R Desa Blahkiuh, Tinggal Menunggu Bantuan Dana Pemerintah

Badung, Surya Dewata

Sampah kini menjadi masalah dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, kemana sampah akan dibuang dan dicarikan solusinya

Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di desa Blahkiuh, Kabupaten Badung, Bali, yang merupakan program pemerintah pusat serta daerah Badung, membuat Ida Bagus Mahatmananda Manuaba, selaku Perbekel Blahkiuh mengupayakan secara maksimal, walau terkendala dana anggaran yang belum memadai.

Ida Bagus Mahatmananda Manuaba menjelaskan, lokasi yang akan digunakan untuk TPS3R oleh desa Blahkiuh ini adalah milik desa adat.

Ia juga menambahkan bahwa desa Blahkiuh sudah tepat untuk memiliki TPS3R sendiri, karena wilayahnya yang luas meliputi 7 banjar, pasar desa adat yang cukup besar dengan volume sampah yang banyak juga menjadi alasan untuk dapat terealisasinya program pengelolaan sampah berbasis sumber ini.

“Kami di desa juga mengantisipasi program pemerintah ini dengan melakukan perubahan pada APBdes, untuk membentuk kelompok-kelompok kecil yang berfungsi sebagai embrio untuk mengolah sampah berbasis sumber yang sumbernya di rumah tangga, ” ungkapnya, Senin (25/10/2021), diruang kerjanya.

Ia juga mengungkapkan embrio yang kecil ini akan dipelihara untuk dapat menjadi besar, agar mudah untuk dimonitor dan evaluasi bila ada yang salah dalam program ini, segera dapat dibenahi.

Program ini tentu baik agar dapat pula menjadi program yang getok tular dalam masyarakat, yang nantinya menjadi menularkan kepada tetangga yang sudah melakukan pengolahan sampah dengan pemilahan sampah dapurnya.

“Edukasi yang kami lakukan kepada masyarakat sudah beberapa kali kita lakukan, kita bersama kelompok anak muda yang konsen dengan lingkungan menjalin kerjasama dalam mengedukasi masyarakat Blahkiuh, mereka melakukan pengumpulkan anggota PKK dan kita bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat, kemarin juga dengan Bank sampah, “jelasnya.

Lahan yang akan digunakan untuk TPS3R seluas 20 are. Menurut itungan sampah di desa Blahkiuh menurutnya adalah 6.200 individu (0,8 kg/individu sampah), jadi plus sampah pasar, paling tidak ada 6 ton sampah perhari

Kalau embantu desa lain yang tidak memiliki lahan TPS3R, dirinya mengatakan bahwa bila semuanya sudah terkelola dengan baik di wilayah desa blahkiuh, tidak menutup kemungkinan desa lain dapat membawanya untuk diolah di wilayah desa Blahkiuh dengan syarat tertentu. 

” Dikaji dulu dan hitung-hitungan tertentu agar dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, ini juga bagus untuk peningkatan APBdes, dengan harapan TPS3R di desa Blahkiuh bisa terlaksana dengan baik, ” terangnya

Ditanyakan masalah pengembangan Usaha Mikro Kecil Mencegah (UMKM) setelah proses pendataan terdapat
814 komunitas UMKM di desa Blahkiuh ini selanjutnya dikelompokkan lagi jenis usahanya agar lebih mudah pengembangannya disinergikan dengan Bumdes

Related Posts