SuryaDewata, Denpasar | Aerox kuning itu meluncur dengan beban maksimal; seorang ayah, little pony (Lintang, 5) di depan dan istri di boncengan. Warna helm GoJek sangat kontras dengan motor dan dandanan mereka. Jarakpun terpangkas ratusan meter tiap menitnya.
Cuaca hari itu sangat cerah walaupun di beberapa bagian langit mendung. Setelah kesulitan mencari uang 2 ribu rupiah di tas penuh mainan, akhirnya mereka diperkenankan memasuki pantai Segara oleh penjaga gerbang, Jumat (7/1/2022) sore.
Ternyata proyek penataan pantai di Sanur sudah hampir rampung. Dan, hasilnya bisa langsung dirasakan pengunjung, misalnya, jalur sepeda dan pejalan kaki yang dibuat terpisah. Kenyamanan pengunjung berlipat – lipat dibanding sebelumnya.
Nah, lantas, apa saja yang menarik di Pantai Segara? Begini mereka mengisahkan petualangan pantainya sore itu.
#01. Stok ‘MAMIN’ melimpah
Ketika Anda ke pantai, Anda tidak akan langsung nyebur di air tanpa mengobservasi lapak – lapak sekitar. Bahkan, proses scanning sudah mulai sejak turun dari motor. Soal makanan dan minuman (mamin, red) disini gudangnya. Pas baru masuk ada lapak yang menjual Kebab 15 ribuan dan paket 5 Pizza 100k. Jadi boleh pilih topping untuk masing – masing Pizzanya. Seru, kan?
Lanjut, Anda boleh duduk di seating area yang langsung menghadap ke laut. Kalau Anda yakin akan belanja minimal 100k maka boleh duduk di daybed layaknya Beach club, dimana lokasinya persis di bibir pantai.
Kalau Anda mau berjalan sedikit lebih jauh ke arah pantai Sindu, Anda berhak dengan jagung bakar pedas yang dibandrol seharga 8 ribu. Aneka makanan rakyat lainnya tersedia di lapak yang kini tertata rapi, misalnya, tipat cantok, sate, mi rebus, rujak dan banyak lagi pilihan lainnya.
Kembali ke pantai Segara, begitu Anda duduk, akan ada pasukan serba hitam yang akan menghampiri. Jangan takut, mereka tidak jahat! Mereka malah sangat ramah dan ringan tangan. “Mau langsung makan atau ngopi – ngopi dulu, kak?” kata salah satunya sambil menyodorkan menu.
Melihat gambar Waffle bertabur cokelat, kami langsung pesan kopi sepaket Waffle tadi. Nyonya malah langsung ke main course, dia pesan Bakso yang, terus terang, juga bikin laper mata.
#02. Wahana bermain
Sembari menunggu makanan, dan membiarkan matahari kian condong, kami ke toilet. Alangkah kagetnya karena lokasi toilet ada di dalam Playground. Ini racun bagi si kecil, “Deded, aku mau maen disini,” rengek Lintang penuh harap. Untuk bisa menikmati semua wahana permainannya Anda kudu merogoh kocek 25k/anak sudah termasuk teh botol. Disini ada wahana panjat, perosotan, kanal, ayunan dan banyak lagi. Untungnya, Lintang lebih memilih berenang dulu daripada bermain disini.
Diantara tempat kami ngopi dan Playground ada badut penghibur bagi anak – anak. Anda bisa foto bareng dengan sistem donasi. Konon, mereka punya beberapa tema badut yang selalu dirotasi; kadang sponge Bob, kadang hello kitty dan lainnya.
#03. Aquarium terbuka
Setelah semua ‘mamin’ ludes, dengan bobot maksimal, kami mencari tempat nongkrong di pasir. Lintang repot dengan pelampung tangan dan bikini barunya. Doi tidak mau lagi pake pelampung bebek yang bisa disewa seharga 10k/sekali pakai.
Waktu itu airnya sangat dangkal. Kami berjalan sekitar 100 meter untuk mencapai air seatas lutut. Setelah bermain air sekitar setengah jam, terlihat dsri kejauhan Nyonya ada yang nyamperin. Kemudian ia melambaikan tangan meminta kami docking. Ternyata ia butuh bantuan untuk menangani sebungkus risoles lokal. Ini masalah kecil, kami hanya butuh 3 menit untuk menyelesaikan perkara ini dan memilih balik ke air. Saat kembali turun kami memilih jalur berbeda. Dan, wow, sekitar 150 meter dari bibir pantai, di spot berbeda, dengan kedalaman sekitar 140 cm, ada semacam palung kecil. Kami mencoba tenang untuk bisa mengamati situasi di bawah air. Ternyata ada berbagai jenis ikan kecil disini. Waktu itu kami seolah sedang berdiri di dalam sebuah aquarium. Lintang sangat terpesona dan mulutnya terus nyerocos bak senapan mesin. Ia menunjuk setiap ada ikan yang lewat, bahwa dialah yang melihatnya duluan. Andaikqn kami membawa kacamata renang saat itu, pastinya akan lebih asyik.
#04. Boncengan sepeda
Anda bisa susuri seluruh pantai sanur, mulai dari pantai Segara hingga pantai Mertasari , dengan bersepeda. Itu berarti, Anda bisa ngopi di pantai Segara, makan jagung bakar di pantai Sindu, makan tipat cantok di pantai Karang dan menikmati Gelatonya Genius Cafe di pantai Mertasari. Toh sewa sepedanya cuma 10k per jam. Ukurannya bervariasi untuk anak usia 7 tahun hingga dewasa. Untuk anak – anak dibawah 7 tahun, tapi sudah biasa dibonceng, bisa pertimbangkan sepeda yang dilengkapi gandengan khusus. Harga per jamnya tetap sama, ini fasilitas.
Datanglah agak pagi, misal jam 3 sore, kemudian bersepeda santai selama 1,5 jam, baru habis itu nyebur di pantai. Dengan begini maka liburan Anda akan lebih produktif; sekali bayar tiket masuk (2 ribu Rupiah), Anda menikmati beberapa aktifitas sekaligus. Irit.
#05. Bonus
Saat sedang asyik bermain di aquarium terbuka, ketika menoleh ke atas, ada Pelangi yang sangat indah. Satu ujungnya menghujam diatas hotel Grand Inna Bali Beach, ujung satunya lagi mendarat di Nusa Lembongan.
“It’s my first time to see the real rainbow,” cetus Lintang sumringah.
Ternyata perjalanan ke pantai saat itu sekaligus memperkenalkan ia dengan beberapa produk kebesaran tuhan. Pertama, ia terkagum – kagum dengan aquarium terbuka; kedua, ia terperanjat melihat dengan ‘nyata’ indahnya Pelangi. Yang terakhir, dalam perjalanan keluar dari air, ia menemukan sebidang kertas yang bertuliskan angka 2000 rupiah. Ya, dia menemukan uang kertas pecahan 2 ribu.
Malamnya, ada banyak hal yang bisa ia ceritakan sebagai menu pillow talk kami. Pantai Segara telah memberinya kenangan manis di umurnya yang masih sangat belia.[SWN]