Buleleng – Surya Dewata
Virus African Swine Fever (ASF) menyebablan turunnya hasil ternak babi di Bali sedangkan permintaan cukup banyak dari luar sehingga harga babi melonjak.
Hal tersebur diungkakkan Wakil ketua 2 DPRD Provinsi,Bali, IGK Kresna Budi di kediamanya hari Rabu 25/12/2924.
Lebih lanjut dijelaskan yang namanya penyakit itu berat dihadaoi untuk itu kita memberi masukan memeberi peelindungan kepada peternak jangan sampai terjadi seperti di Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Jadi pembatasan pergerakan dari pada peternakan kita.
Masalah ini belum banyak diapresiasi pemerintah. Salah satu penyebab penyebaran ASF dari alat angkut ternak babi.
Kelangkaan babi karena wabah ASF, banyak ternak mati otomotis suply and deman dengan kata lain semakin sedikit ternak babi maka harga pasti naik. Juga dioengarubi oleh daerah lain yang ternaknya juga sedikit.
Disamping itu juga kebutuhan akan daging babi meningkat ini juga akan membuat harga naik.
Bali menjadi tempat pembelian babi karena masih bangak yang masih bidup. Pada waktu kena ASF sebanyak 266 ribu tahun 2019 banyak ternak mati tidak diatensi dengan baik, pemberian bantuan lagi maka banyak peternak yang tidak kembali eksis karena kalah di permodalan.
” Makanya bibah – bibah itu saya arahkan ke peternak untuk mengembalikan peternakan babi dan ini kan butuh oroses, ” jelasnya.
Dengan demikian para jagal juga terimbas, biasanya motong 10 jadi 5 jelas pendapatanya berkuarang. Langkah yang diambil sekarabg harus membangkitkan kembali minat masyarakat untuk beternak dan ini perlu modal.
Masyarakat agar dibantu oleh Pemrov dan Perbankan dan kalau bisa KUR diberikan kepada ibu rumah tangga agar memelihara babi membantu oeternak – peternak babi yang bangkrut.
Mudah – mudahan Dinas Pertankan dan Peternakan programnya mendukung pertanian dan leternakan rakyat.
” Mari kita evaluasi bersama – sama ridak ada yang benar atau salah, lakukan perbaikan dan mari adem bersama – sama tidak ada yang dirugikan. Saya sangat setuju diadakan pertemuan diantara pelaku udaha babi baik peternak, pengirim, pemotong juga UMKM, ” tegasnya
