Caption : Kiri Hie Khim Sin,
Kanan – Matheus Ramses R
Denpasar – Surya Dewata
Masalah yang dialami salah seorang nasabah BPR Lestari Denpasar, Hie Khie Sin (Ketut Sindharta) yang telah kehilangan aset karena dilelang oleh pihak Bank, sepertinya patut dicermati untuk menjadi pembelajaran bagi masyarakat
Matheus Ramses R selaku kuasa hukum Hie Khie Sin (64) menjelaskan proses laporan Mabes Polri sedang berjalan dan kemarin dari penyidik mengatakan tinggal menunggu data. Kalau BPR Lestari memberikan data akan selesai dengan cepat.
Kasus kali ini yang saya tangani ada tiga nasabah yaitu pak Khie Sin, Kristi, dan Diah. Nasabah yang merasa dirugikan itu banyak sekitar 50 irang lebih.
” Adapun laporan ke Polda Bali itu Pengaduan Masyarakat (Dumas). Sekarang kami mempertanyakan tentang Dumas itu apakah memang dihentikan atau SP3, mana SP3 nya ,” jelasnya, Minggu 09/04/2023 di Denpasar
Lanjutnya, permasalahan yang dialami Hie Khie Sin adalah beberapa kali top up kredit yang dilakukan oleh BPR tetapi dana yang di top up itu tidak bisa diambil sampai kemarinpun tidak bisa diambil sampai ada eksekusi tahun 2022.
Tetapi eksekusi itu tidak sesuai dengan undang – undang BPR.
Sampai saat ini Hie Khie Sin sudah menghubungi BPR Lestari beberapa kali namun pihak BPR tidak memberikan surat bukti lelang.
Disinggung terkait laporan ke Mabes Polri itu tentang tindak pidana perbankan sesuai dengan pasal 49 ayat 1 dan sampai saat ini sedang berjalan karena menunggu data – data dari BPR
Ada yang aneh dari dana top up kredit tidak bisa diambil, menurut BPR untuk pembayaran bunga pinjaman tetapi tetap saja jumlah utang tidak berkurang.
” Contoh ada dana top up 2,5 miliar itu tidak bisa diambil dan lucunya top up itu tidak ada Pengajuan Permohonan top up. Masalah seperti ini mungkin sudah lama dilakukan oleh pihak BPR tetapi saya tidak tau kepada nasabah siapa saja yang menimpa ini ,” terangnya.
Dari wawancara ini awak media mengkonfirmasi ke BPR Lestari hari Senin 10/04/2023 akan tetapi dari pihak BPR tidak ada yang bersedia ditemui dan pihak BPR melalui Markom arau Public Relation Bank Lestari Bali (BPR) Lily menerangkan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan siaran pers resmi, yang ditayangkan 13 Maret 2023 lalu.hanya mengirimkan tanggapan dengan mengirim pers release dikirim melalui WA
14 March 2023
SIARAN PERS: KLARIFIKASI BANK LESTARI BALI (BPR) TERKAIT PEMBERITAAN DILAPORKANNYA BANK LESTARI BALI (BPR) KE MABES POLRI
Denpasar, 13 Maret 2023
Terkait dengan berita dari beberapa media online yang beredar per tanggal 12 Maret 2023 dengan judul “Direktur BPR Lestari Dilaporkan ke Mabes Polri Diduga Lakukan Kejahatan Perbankan”, kami sampaikan bahwa sebelumnya yang bersangkutan sudah sempat melapor ke Polda Bali dan proses pemeriksaan sudah berjalan secara komprehensif.
Adapun dari hasil pemeriksaan juga telah jelas, di mana proses pendalaman atas laporan dari yang bersangkutan telah dihentikan oleh pihak yang berwenang, karena terbukti apa yang dilaporkan sejatinya bukan merupakan tindak pidana. Laporan yang bersangkutan ke Bareskrim pun sama dengan laporan yang ditujukan ke Polda Bali.
Di samping itu, secara hukum HKS telah kehilangan hak keperdataannya akibat dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga sebagaimana putusan No. 55/Pdt.Sus/PKPU/2019/PN-Niaga Sby. Beberapa kronologi yang disampaikan oleh yang bersangkutan dalam pemberitaan pun banyak terdapat kejanggalan dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Berdasarkan hasil temuan tersebut serta didukung dengan dokumen dan bukti yang cukup, maka Tim Hukum kami akan melakukan kajian untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Informasi lebih lanjut:
Public Relation Bank Lestari Bali (BPR) – Lily
Telp. (0361) 246 706
