SuryaDewata | Buleleng | Tempo hari, Kamis 3/2/2022, SMK 1 Busungbiu merayakan hari jadinya yang ke delapan. Perayaan tersebut digelar di halaman sekolah yang beralamat di Desa Telaga, Busungbiu, Kab. Buleleng.
Turut hadir di acara ini meliputi Camat Busungbiu (diwakilkan oleh Sekcam, Suastika); Danramil, Teken; Kapolsek, Adika; beberapa pejabat desa; Ketua Komite, I Wayan Sweden; serta Kepala Sekolah, Drs. I Made Budi Ardana S.Pd, M.Pd., beserta jajarannya.
Para tokoh tersebut secara bergantian naik panghung guna memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Suastika menegaskan kepada jajaran sekolah untuk menjadi Agent of Change (agen perubahan), guna mengendalikan penyebaran virus Covid 19. Hal ini mengingat kembali merebaknya virus tersebut di Buleleng, dan Bali pada umumnya. Beliau juga mengapresiasi seluruh jajaran SMK 1 Busungbiu yang telah kooperatif dalam menerapkan Prokes.
Ketua komite memiliki fokus berbeda. Dalam sambutannya, Wayan memohon agar aparat memaklumi jika kondisi kendaraan para siswa tidak sesuai standard yang diatur Undang – Undang. Hal ini mengingat kondisi ekonomi selama pandemi sangat ridak memungkinkan untuk membeli motor bagus. Banyak dari mereka menggunakan motor yang biasanya untuk berkebun, alias motor butut.
“Tapi kalau sudah keterlaluan, silakan ditindak sesuai aturan,” tutupnya.
Secara terpisah, Kepala Sekolah memberikan keterangan yang cukup optimis. Made menceritakan sekilas perjuangan pelopor pendirian SMK 1 ini, yang melibatkan beberapa tokoh desa. “Awalnya kami mengajukan izin sekolah dengan berbekal tanah seluas 40 are, kemudian pemkab menyumbang 60 are. Karena memang salah satu syarat mendirikan sekolah ini harus punya lahan minimal 1 hektar,” pungkasnya.
Seiring berjalannya waktu mereka mulai berbenah. Sebagaimana terlihat saat ini sedang dibangun lapangan futsal, bola volley dan bulu tangkis yang dikemas menjadi satu. Lapangan tersebut juga akan menjadi tempat upacara rutin.
Ketika ditanya soal pencapaian institusinya, beliau bangga dengan guru – gurunya yang memiliki rekam jejak spektakuler. Ada diantaranya menjuarai lomba Dongeng, dan guru Matematikanya pernah menempati peringkat 10 besar. Keduanya bertarung di kancah nasional. Beliau juga menambahkan jika kontingennya pernah memenangkan lomba pencak silat, juga tingkat nasional. “Ada lebih banyak lagi prestasi yang kami raih,” ungkapnya bangga.[SWN]