Badung, Surya Dewata
Membangkitkan kerajinan tenun tradisional di desa Subang Kaja, kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung melaksanakan pelatihan tenun yang difasilitasi Mahasiswa KAT (Kuliah Aplikatif Terpadu) Universitas Ngurah Rai
Perbekel desa Subang Kaja
Ni Nyoman Rai Sudani menjelaskan dengan pelatihan tenun bisa membangkitkan UMKM dalam memnuhi kebutuhan kain tenun baik tingkat desa sampai kabupaten
Melihat kebutuhan pasar di masyarakat terutamasekehe – sekehe di Banjar selalu membutuhkan pakaian adat yang selama ini mencari keluar desa.
Peluang tersebut memberikan peluang kepada beberapa orang yang menekuni bidang tenun sekarang bekerja di luar desa sekarang kami rekrut belajar serta meningkatkan ketrampilan mereka di bidang tenun terutama dalam peningkatan dan lemberdayaan kelompok – kelompok yang ada di desa.
Dari sisi pemasaran yang sudah berjalan kami berdayakan Bumdes turut memasarkan jadi produksi kain tenun kalau dulu sebelum Covid disalurkan ke Butik, seperti butik Winaya yang ada di desa Sibang Kaja
” Harapan kami setelah sosialisasi di kelompok remaja Karang Taruna maupun sekehe teruna ada generasi penerus yang mana sekarang ini ada yang berminat dari ibu – ibu lanjut usia, kedepan kami ingin mencetak SDM di bidang tenun dari golongan remaja yang ada di desa kita ,” jelas Rai Sudani.
Ditempat yang sama Ir. I Gusti Ngurah Eka Partama, ST., M.Si, dosen pembimbing mahasiswa KAT Universitas Ngurah Rai mengatakan kami menyambut baik ide pelatihan tenun karena selama ini stagnan maka berkolaborasi dalam rangka pengabdian ke masyarakat.
“!Pelatihan kali ini bertujuan meningkatkan ketrampilan yang menurun karena pandemi kami berkonsultasi dengan sesepuh tenun I Wayan Sardja untuk membangkitkan serta meningkatkan kerajinan tenun ,” jelasnya
Untuk itu kami mengadakan pelatihan terkait tenun baik penyetelan mesin dan lainya sehingga nantinya hasil produksi bisa meningkat dengan kualitas bagus serta peserta diharapkan bisa mandiri dalam mengoperasikan dan memperbaiki mesin.
Ditambahkan, dalam pelatihan tenun ini kami membantu sisir tenun karena paling krusial dalam menenun karena kalau sisirnya berkarat maka benang sering putus. Juga bantuan masker terkait protokol kesehatan di masa pandemi, serta bak samoah berkaitan dengan kebersihan.
Sementara I Wayan Sardja sebagi pelatih tenun mengungkapkan dulu sudah pernah mengadakan pelatihan tenun dan sekarang tinggal meningkatkan lagi.
“!Pelatihan sekarang ini diharapkan peserta bisa menyelesaikan semua permasalahannyang timbul pada proses pekerjaan tenun bisa bekerja mandiri tanpa bantuan orang lain ,” ucap Sardja