Denpasar – Surya Dewata
Pesatnya pembangunan di Bali merupakan berkah bagi pemborong lokal di Bali. Dalam prakteknya tidak sedikit ada oknum pemborong lokal yang nakal tidak menepati kontrak perjanjian kerja tanpa ada alasan yang jelas.
Hal tersebut menimbulkan kerugian di pihak pengguna jasa pemborong serta tidak peduli pengguna jasa pemborong baik orang lokal ataupun orang asing.
Seperti yang dialami oleh Mr. Ian Colin Armstrong warga negara asing (WNA) asal UK memberikan kepercayaan kepada pemborong lokal.
Kuasa hukum Mr. Ian, Putu Reda Wardana SH, yang asal Nusa Penida menjelaskan permasalahan kontrak pembangunan rumah tinggal milik MR. Ian bertempat di desa Blahbatuh Gianyar dengan pemborong bangunan berinisial AR.
Dalam kasus ini AR telah melakukan wanprestasi dari perjanjian penggarapan rumah tinggal Mr. ian
Lanjutnya, AR baru melaksanakan kewajiban pembangunan rumah baru 60% dengan nilai proyek sebesar Rp. 1 milyar dan sudah dibayar lunas. Kerugian yang dialami oleh Mr. Ian ssebesar Rp. 222,600,000 (Dua ratus dua dua juta enam ratus ribu)
” Kami sempat bertemu dengan kuasa hukum AR dan mengatakan AR akan mengembalikan kerugian uang korban (Mr. Ian). Ar sudah sepakat dengan Mr. Ian dibuatkan perjanjian hutang piutang ” ungkapnya di Denpasar 19/04/2024
Dari perjanjian tersebut seandainya AR tidak juga memiliki itikad baik untuk mengembalikan kerugian uang Mr. ian maka akan berujung ke kasus pidana masuk kepenggelapan.
” Saya berharap AR segera mengembalikan kerugian Mr. Ian. Uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi ,” tegasnya.
Dijelaskan pembangunan rumah tinggal dikerjakan mulai tahun 2023 hingga bulan Desember 2023 sudah mulai macet jasi belum diselesaikan AR.
Lanjutnya, pemgembalian kerugian uang Mr. Ian maaih menunggu AR kembali dari Jakarta agar kami bisa bertemu langsung. Selama ini kami belum pernah ketemu langsung, berkomunikasi hanya melalui WA saja dan itupun sulit diajak berkomunikasi.
Kuasa hukum AR mengatakan kalau dia akan balik ke Bali dan kuasa hukum juga akan memediasi.
“Kami berharap AR ada itikad baik untuk mengembalikan uang kerugian Mr. Ian dan jagalah nama dan kepercayaan masyarakat Bali apalagi terlebih dengan warga asing ,” ucapnya
” Kalau nanti tidak ada realisasi pengembalian uang tersebut maka kasusnya akan berlanjut ke jalur hukum ranah persidangan, kalau bisa diselesaikan secara damai itu akan lebih baik ,” jelasnya.
” Dari kejadian tersebut saya menghimbau agar masyarakat maupun warga negara asing (WNA) agar ber hati – hati lebih jeli dalam memilih pemborong, perjanjian nya diperkuat dengan akte notaris. Kalau perjanjian dibuat sekedar dibawah tangan itu belum kuat. Sekarang ini banyak oknum pemborong nakal makanya harus ber hati – hati ,” imbuhnya
