Denpasar – Surya Dewata
Sidang kasus penyalahgunaan wewenang penerimaan pegawai kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung dengan terdakwa I Putu Suarya S.Sos (Putu Balik) kembali berlanjut di PN Denpasar jalan Sudirman, Selasa 05/06/2024.
Sidang kali ini mendengarkan nota pembelaan yang dibacakan oleh tim penasihat hukum terdakwa atas tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang sebelumnya yakni pidana kurungan penjara selama dua tahun dan pidana serta denda sebesar lima puluh juta rupiah
Dalam tuntutannya, JPU mengenakan unsur Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 65 Ayat (1 ) KUHP.
Sidang kali ini, Hakim ketua, Ni Md Okti Mandiani SH,dengan agenda pembacaan pledoi atau pembelaan dari penasehat hukum dan terdakwa Putu.
Balik.
Sementara penasehat hukum terdakwa, Aji Silaban, SH
menyampaikan permohonan kepada hakim permohonan maaf dari terdakwa menyadari kesalahan serta terdakwa mempunyai anak masih kecil juga menjadi tulang punggung keluarga memohon keringanan masa hukuman.
Untuk itu dirinya meminta kebijaksanaan dan kearifan dari majelis hakim untuk mempertimbangkan rasa penyesalan dan permohonan maaf terdakwa saat memberikan putusan hukum nanti.
Pada saat sidang terdakwa menyampaikan kepada kepada hakim dirinya menyadari serta meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan serta permohonan keringan masa hukuman karena dirinya masih ingin bekerja di Pemkab Badung juga menjadi tulang punggung keluarga karena anaknya masih kecil.
Jaksa penuntut umum kali ini tidak memberikan tanggapan dan meminta waktu untuk membuat tanggapan secara tertulis pada sidang berikutnya.
Sidang akan dilanjutkan kembali hari Selasa 11 Juni 2024 dengan agenda tanggapan pembelaan terdakwa.
