Denpasar – Surya Dewata
Tutik Kusuma Wardani
Kader partai Demokrat Bali sempat pamit mengundurkan diri pindah ke partai NasDem kini kembali ke partai asal yaitu partai Demokrat
Tutik pernah duduk di DPR RI komisi 11 kini kembali memastikan diri bertarung berebut kursi DPR RI
Pada acara peringatan Hari Ulang Tahun partai Demokrat ke – 22 tanggal 9 September 2023 yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) provinsi Bali di kantor DPW Demokrat Bali Tutik turut hadir menyatu dengan kader serta pengurus partai.
Direktur STIKOM Bali, Dadang Hermawan juga turut hadir yang juga sebagai Caleg DPR RI
Pada acara tersebut Tutik Kusuma Wardana menjelaskan dirinya sempat mengambil keputusan untuk tidak nyaleg lagi lantaran putra satu – satunya meninggal karena sakit.
Lanjut Tutik, dirinya merasa sangat terpukul dan menyesal karena putra semata wayangnya sedang dirawat dirumah sakit tetapi dirinya meninggalkan putranya menghadiri undangan dari masyarakat di 4 titik si Buleleng. Padahal putranya sudah berpesan untuk menjaganya di rumah sakit.
” Saya sempat berdoa jalan mana yang saya pilih apa mundur dari kancah politik atau kembali berjuang untuk rakyat ,” ucapnya sedih.
Saya sering mengorbankan keluarga untuk turun ke masyarakat karena ada hutang janji dan saya komitmen menepatinya.
” Ketua DPW Demokrat Bali Made Mudarta juga selalu memberikan support dan atensi agar jangan mundur tetap semangat maju ke DPR RI. Dari itu saya akhirnya meneruskan kembali ke dunia politik, saya all out kembali berjuang ,” jelasnya
” Masyarakat mengenal saya kader Demokrat, di hati masyarakat sudah melekat makanya saya kembali ke partai Demokrat ,” imbuh Tutik Kusuma Wardani
Dadang Hermawan pada kesempatan tersebut mengatakan selaku tokoh masyarakat banyak yang meminta masuk ke dunia politik.
Lanjutnya, saya rundingkan dengan keluarga apa untung ruginya. Ternyata banyak manfaat yang bisa didapat akhirnya saya menerima pinangan dari tokoh masyarakat untuk maju sebagai Caleg DPR RI.
Akhirnya menjatuhkan ke pilihan partai Demokrat karena Demokrat partai nasionalis.
Apa sih yang diharapkan dari akademisi kemudian dipertemukan dengan Ketua DPW Bali Made Mudarta selanjutnya dengan Ketua Umum disana di janjikan kalau saya terpilih akan ditempatkan di Komisi 10 yang membidangi pendidikan.
” Itu akan memberikan manfaat lebih luas lagi bisa membantu kemajuan pendidikan. Minat anak muda melanjutkan kuliah akan semakin tinggi jika dibantu bea siswa ,” jelasnya
Ternyata di Bali ini rata – rata orang yang masuk perguruan tinggi atau APK sekitar 35 persen artinya orang yang berusia 18 sampai 25 tahun itu usia kuliah dibandingkan dengan jumlah penduduk
Bali lebih merata pembagian kuenya dibandingkan daerah lain yang jomblang atau gepnya tinggi antara yang kaya dengan yang miskin.
Dengan keterwakilan ini maka akses masyarakat mendapat kucuran dana sampai 3300 triliun di anggaran 2024 ridak masalah lagi dengan kolaboarasi bersama teman – teman di komisi lainya.
Mudah – mudahan apa yang diinginkan masyarakat bisa terwakili bisa terealisasi. Dari STIKOM sendiri cita – cita menjadikan berskala internasional juga bisa lebih cepat.
Di Indonesia sudah ratusan triliun dikeluarkan untuk Perguruan Tinggi berskala internasional.
Untuk bea siswa bagi mahasiswa masih kurang karena banyaknya antrean masih menunggu, akhirnya semampu yayasan memberikan bea siswa, kalau ada dari pemerintah itu akan lebih bagus, seperti di daerah gubernur dan bupati belum serius untuk jadi akan ter kotak – kotak seperti SD dan SMP ada di kabupaten kalau SMA di gubernur.
” Mestinya jangan begitu, ini perlu edukasi kepada pejabat dalam menyongsong persaingan pendidikan yang begitu ketat sehingga masyarakat perlu diberikan pendidikan yang baik ,” tegas Dadang Hermawan
